Minggu, 28 April 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Jelang Penetapan DPT: Kantor KPU Pessel Diserbu Massa, 2 Orang Ditangkap

Simulasi pengamanan Pemilu 2024 yang diadakan Polres Pessel, menggambarkan massa yang datang ke Kantor KPU Pessel untuk melakukan aksi protes, Selasa (17/10/2023). (Foto: Ist)
306 pembaca

Pessel | Datiak.com – Kantor KPU Pessel (Pesisir Selatan) diserbu massa, pada Selasa (17/10/2023). Kondisi itu membuat publik di Pessel kaget. Apalagi, saat ini detik-detik bakal diumumkannya Daftar Calon Tetap (DPT) untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Apakah ada kaitannya dengan itu?

Ternyata tidak. Kantor KPU Pesisir Selatan diserang ribuan orang dengan raut wajah emosional, diduga pemicunya rasa tidak puas atas jawaban Ketua KPU Pessel. Sehingga, massa datang untuk protes keras ke Kantor KPU Pessel, kemarin.

Ribuan massa tersebut melakukan aksi dengan membawa spanduk bertuliskan protes terhadap Ketua KPU Pessel. Mereka merasa seolah-olah ada tindakan diskriminasi yang dilakukan Ketua KPU Pesssel.

Massa yang melakukan demo itupun, dalam sekejam membuat Kantor KPU Pessel terkepung. Mereka berteriak agar Ketua KPU Pessel keluar. “Keluar Ketua KPU Pesisel… Keluar Ketua KPU Pesisel,” teriak mereka dengan amarah.

Personel Dalmas Polres Pesisir Selatan yang menyikapi kondisi tersebut, bersiaga di depan Kantor KPU Pesisir Selatan. Begitu juga dengan tim Opsnal Macan Kumbang Satreskrim Polres Pesisir Selatan dan Unit Intelkam Polres Pesisir Selatan.

Tak lama berselang, Ketua KPU Pessel, Aswandi pun keluar. Ia berusaha berbicara dengan tiga perwakilan demonstran. Namun, adu mulut tak dapat dihindari. Situasi pun menjadi semakin kacau. Sehingga, Personel Polres Pesisir Selatan memutuskan untuk mengamankan Ketua KPU Pessel agar tidak menjadi korban amukan massa.

Kondisi makin memanas ketika massa melemparkan botol dan melakukan pembakaran ban bekas di depan Kantor KPU Pessel. Penjagaan terhadap Kantor KPU Pesisir Selatan pun makin diperketat oleh pihak kepolisian.

Gagalnya upaya mediasi yang dilakukan tim mediator Polres Pessel dalam aksi itu, berakhir dengan bentrokan. Alhasil, Polres Pesisir Selatan menurunkan satu unit mobil water cannon untuk membubarkan massa yang tak terkendali.

jelang penetapan dpt kantor kpu pessel diserbu mass1
Simulasi pengamanan Pemilu 2024 yang diadakan Polres Pessel, menggambarkan upaya pencegahan massa untuk menyerang dan membuat kerusakan di Kantor KPU Pessel, Selasa (17/10/2023). (Foto: Ist)

Dalam upaya penertiban tersebut, dua orang pun diamankan oleh tim Opsnal Macan Kumbang Satreskrim Polres Pesisir Selatan. Sebab, kedua pria itu diduga kuat sebagai provokator yang membuat aksi protes berujung kerusuhan.

Usai mengkondusifkan situasi dan membubarkan massa aksi, Kapolres Pessel AKBP Novianto Taryono memberikan keterangan kepada pers. Ia menjelaskan dugaan pemicu aksi protes ke Kantor KPU Pessel tersebut.

“Insiden bermula saat seorang warga datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan suaranya,” ujar AKBP Novianto.

“Namun, warga itu ditolak oleh Ketua KPPS dengan alasan tidak dapat menunjukkan persyaratan sebagai pemilih, meskipun semua persyaratan sudah lengkap. Sehingga, terjadilah adu mulut,” sambungnya.

Lantaran tidak puas, sambungnya, warga tersebut pun menghubungi kerabatnya. Mereka bersepakat untuk melakukan protes langsung ke Kantor KPU Pesisir Selatan. “Namun sayang, aksi protes itu malah berujung kerusuhan, sehingga dua orang kita amankan karena diduga menjadi dalang atau provokatornya,” tukas Kapolres.

Nah, serangkaian pemberitaan tersebut merupakan simulasi “Operasi Mantap Brata Tahun 2023-2024 Polres Pesisir Selatan”, sebagai bentuk persiapan secara serius jelang Pemilu 2024. Kegiatan simulasi itupun berhasil menarik perhatian publik di Pessel. Sebab, alurnya seakan sangat realistis.

Terlebih lagi, simulasi diikuti langsung oleh Kapolres Pesisir Selatan, AKBP Novianto Taryono beserta seluruh jajarannya hingga tingkat Polsek, Komisioner KPU dan Bawaslu Pessel. Setidaknya, sebanyak 200 personel terlibat dalam simulasi bertema “Pengamanan Pemilihan Umum Tahun 2024” itu.

“Semoga apa yang kita simulasikan hari ini, membuat kita benar-benar siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan konflik saat Pemilu 2024. Namun kita tentu berharap konflik itu tidak terjadi,” jelas AKBP Novianto saat memberikan sambutan usai pelaksanaan simulasi tersebut. (da.)


Adellar Prasetya
Penulis