Kampung Talang yang Langganan Banjir Butuh Tanggul Beton
Pesisir Selatan | Datiak.com – Kampung Talang di Nagari Kambang Barat, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, terkenal langganan banjir saat musim penghujan. Hal itu lantaran kondisi kampungnya yang berupa dataran rendah, serta drainase atau saluran airnya yang tersumbat dan mengalami penyempitan.
Wali Nagari Kambang Barat, Awaludin, menjelaskan bahwa Kampung Talang memang selalu langganan banjir bila musih hujan tiba. Banjir mudah menggenangi kampung tersebut, lantara posisinya memang berada pada dataran yang agak rendah.
“Jadi, apabila saluran drainase yang mengalami pendangkalan dan juga menyempit tidak digali, maka tidak disaat hujan deras saja banjir terjadi, tapi juga disaat hujan yang tidak deras,” kata, kemarin.
Di samping rutin gotong royong membersihkan drainase, menurutnya solusi untuk mengatasi masalah banjir Kampung Talang yaitu dengan membangun dam atau beton sebagai tanggul. Tujuannya agar air kiriman dari hulu, tidak melimpah yang pada akhirnya membuat lahan sawah masyarakat di kiri kanan jalan menjadi terendam banjir.
“Kalau untuk tahap awal melalui gotong royong ini memang sudah bisa diantisipasi. Namun untuk jangka panjang, perlu penanganan secara permanen yaitu dengan membangun dam atau beton tanggul tersebut,” harapnya.
Untuk mewujudkan itu, pihaknya sudah menyampaikan kepada Anggota DPRD Sumbar, Zarfi Deson. Tepatnya saat Zarfi berkunjung ke nagarinya untuk kegiatan reses. “Ini saya sampaikan (ke DPRD Sumbar, Red), karena keterbatasan kemampuan keuangan nagari membuat kita sulit menjawab keluhan masyarakat ini. Karena budaya gotong royong masih kuat di nagari ini, sehingga untuk jangka pendek masih bisa kami antisipasi,” timpalnya.
Kedatangan Zarfi di Kampung Talang
Sebelumnya, Anggota DPRD Sumbar, Zarfi Deson, memang berkunjung ke Kampung Talang di Nagari Kambang Barat, untuk menyaksikan langsung warga bergotong royong membersihkan drainase. “Saya sangat mengapresiasi semangat gotong royong yang masih tetap terjaga di Nagari Kambang Barat ini,” ujar Zarfi, Minggu (19/2).
Ia menilai banyak nilai positif dengan menjaga budaya gotong royong. Di antaranya kerukunan tetap kokoh, lingkungan bersih dan sehat, serta nagari terhindar dari bencana alam seperti banjir. “Goyong royong ini bentuk kemandirian masyarakat. Sehingga, tidak selalu menanti anggaran pemerintah untuk membangun dan membenahi nagari,” hematnya.
Dalam kegiatan reses tersebut, Zarfi Deson langsung ke nagari-nagari di dapil-nya, untuk memberikan semangat dan motivasi kepada warga agar terus menggiatkan semangat gotong royong. Di samping itu, tentunya menyerap aspirasi dari masyarakat.
“Aksi nyata yang dilakukan oleh puluhan warga ini adalah untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan. Sebab bila ini dibiarkan, maka akan menimbulkan dampak banjir karena tidak lancarnya saluran air pembuangan,” tukasnya. (da.)
Baca berita Pesisir Selatan hari ini di Datiak.com.
