Minggu, 28 April 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Bantah Komentar Deindustrialisasi, Menperin: Iklim Usaha di Indonesia Kondusif

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat memberikan sambutan. (Foto: Kemenperin)
365 pembaca

Jakarta | Datiak.com – Komentar-komentar terkait Indonesia mengalami deindustrialisasi dibantah langsung oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Sanggahannya itu dijelaskan berdasarkan data-data terkait iklim usaha di Indonesia saat ini.

Menperin menjelaskan, iklim usaha di Indonesia masih kondusif. Terutama pada industri manufaktur yang terus bergeliat, meskipun ekonomi global mengalami perlambatan. Berbagai data dan indikator menunjukkan bahwa kinerja industri manufaktur di Indonesia mengalami tren positif hingga akhir 2023.

“Secara konsisten, kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional masih yang tertinggi. Pada triwulan III tahun 2023, kontribusinya mencapai 18,75 persen, menunjukkan peran penting industri manufaktur dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Menperin, Rabu (13/12/2023).

Menurutnya, pertumbuhan industri pengolahan mencapai 5,20 persen pada triwulan III-2023 (YoY), melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 4,94 persen pada periode yang sama.

Investasi di Indonesia juga didominasi oleh sektor industri manufaktur, yang menyumbang hingga 40 persen. Sementara kontribusi terhadap ekspor nasional mencapai 73 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia tidak sedang mengalami deindustrialisasi.

Menperin menambahkan, “Indonesia sedang mengalami ekspansi dari sektor industri manufakturnya.” Hal ini diperkuat oleh hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang meningkat menjadi 52,43 pada November 2023, menunjukkan fase ekspansi.

Pencapaian positif ini sejalan dengan hasil Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang selama 27 bulan berturut-turut berada di atas 50, menandakan fase ekspansi. PMI Manufaktur Indonesia pada November 2023 mencapai 51,7, melanjutkan tren positif dari bulan sebelumnya yang berada di posisi 51,5.

Menperin menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan performa sektor industri manufaktur, dengan target mengembalikan kontribusi terhadap PDB nasional hingga 20 persen.

Kemenperin juga berkomitmen mewujudkan industri nasional yang tangguh dan berkelanjutan dengan menerapkan konsep Lingkungan, Sosial, Tata Kelola Perusahaan (Environmental, Social, Governance/ESG), yang merupakan faktor kunci dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

“Dengan mengembangkan kinerja pembangunan berkelanjutan dan memperluas kebijakan ESG, kita dapat meningkatkan daya tarik bagi para investor, khususnya di sektor industri,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.

“Tren pertumbuhan positif menunjukkan bahwa industri kita sudah tangguh, mampu menghadapi kesulitan, menahan guncangan, dan terus beradaptasi.” (*)


Putri Maharani
Penulis