Selasa, 14 Mei 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Nagari Padukuan di Kecamatan Koto Salak Terisolasi 2 Hari Dikepung Banjir

Warga Nagari Padukuan di Kecamatan Koto Salak harus menggunakan perahu karena seluruh akses jalan tak dapat dilalui akibat banjir. (Foto: Dinasos P3APPKB Dharmasraya)
316 pembaca

Dhamrasraya | Datiak.com – Nagari Padukuan di Kecamatan Koto Salak telah terisolasi karena banjir sejak Minggu (31/12/2023) hingga Senin (1/1/2024). Pasalnya, banjir membuat akses jalan tidak dapat dilalui warga di sana.

Kondisi tersebut membuat warga terkendala dalam beraktivitas sehari-hari. Kepala Dinas Sosial P3APPKB, Martin Effendi, mengungkapkan rencana untuk menyediakan bantuan perahu karet guna memudahkan aktivitas warga.

“Kedalaman air di jalan tersebut sebelumnya tidak terlalu dalam, namun saat ini mencapai enam hingga 10 meter. Meskipun begitu, kami bersyukur karena air tidak merendam rumah warga. Kondisi ini disebabkan oleh lokasi jalan yang rendah,” ujar Martin Effendi.

Diketahui, banjir yang melanda Kabupaten Dharmasraya sulit surut, terutama di Kecamatan Koto Baru dan Kecamatan Koto Besar. Hal ini membuat sebagian warga sulit kembali ke rumah mereka, sehingga mereka harus membersihkan rumah dan perabotan. Sejumlah warga juga terpaksa tinggal di tempat pengungsian, seperti rumah saudara, kerabat, dan tenda-tenda.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Dharmasraya, Ardianus Effendi, menjelaskan bahwa sekitar 400 Kepala Keluarga Nagari Padukuan di Kecamatan Koto Salak masih terisolasi karena akses jalan yang tidak bisa dilalui akibat banjir.

Tiga titik jalan utama terendam, mengakibatkan terisolirnya nagari tersebut. “Rumah warga tidak terendam banjir, yang terdampak adalah akses jalan yang tidak bisa dilewati, sehingga warga tidak bisa beraktivitas. Warga menggunakan perahu kayu milik warga untuk keluar dari Nagari Padukuan menuju daerah lain,” ungkap Ardianus Effendi.

Menghadapi kondisi tersebut, diharapkan bantuan perahu karet dapat diarahkan ke Nagari Padukuan di Kecamatan Koto Salak, untuk membantu warga dalam perjalanan mereka.

Warga Nagari Padukuan, seperti Dian, 27, mengungkapkan bahwa banjir mulai menghambat akses jalan sejak Minggu pagi (31/12/2023). Air semakin tinggi, mencapai satu meter, dan membuat warga yang sudah keluar dari nagari tersebut kesulitan kembali.

“Saat ini, kondisi air semakin dalam, bahkan mencapai tujuh meter lebih. Kami berharap agar air banjir tidak sampai merendam rumah-rumah kami,” harapnya.

Pihak berwenang berupaya memberikan solusi dan bantuan bagi warga Nagari Padukuan di Kecamatan Koto Salak yang terdampak banjir, untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi. (*)


Adellar Prasetya
Penulis

1 Komentar

Sudah ditampilkan semua

Komentar ditutup.