Senin, 29 April 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Analisis Penggunaan Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Gen Z

Ilustrasi media sosial yang paling populer di dunia. (Foto: Pexels)
386 pembaca

Jean M Twenge, penulis buku iGen memandang bahwa Gen Z adalah generasi pertama yang tumbuh dengan smartphone dan penggunaan media sosial. Hal itu memengaruhi mereka saat berinteraksi dan memahami dunia.

Rata-rata, Gen Z mengungkapkan penggunaan media sosial lebih banyak memberi perasaan negatif dibandingkan generasi lainnya. Banyak anak muda yang mengalami kecemasan berlebih akibat prasangka yang berasal dari ras, etnis, orientasi seksual, dan dengan gender tertentu.

Lingkungan di luar kendali seseorang tentu dapat berdampak pada dirinya dalam berbagai cara. Subjek kesehatan mental adalah topik kompleks yang memerlukan pemahaman berbeda. Salah satu faktor yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan mental adalah lingkungan di mana seseorang berada.

Lingkungan yang positif dapat memberikan rasa aman dan dukungan. Sedangkan lingkungan yang negatif dapat memperburuk masalah kesehatan mental yang sudah ada atau bahkan menimbulkan masalah baru.

Pentingnya menjaga kesehatan mental seseorang dengan mengutamakan lingkungan yang baik. Dampak positif hal ini terhadap kesejahteraan mental seseorang tidak dapat disangkal. Ketika seseorang berada di lingkungan yang miskin, menganut pola pikir seperti ini kemungkinan besar akan menimbulkan konsekuensi negatif bagi kondisi mental seseorang.

Pemanfaatan media sosial telah diidentifikasi sebagai pengaruh eksternal terhadap kesejahteraan mental seseorang. Media sosial berpotensi mempengaruhi kesehatan mental penggunanya. Salah satu ungkapan yang umum digunakan untuk menunjukkan sekelompok orang adalah di antara mereka.

Kecemasan dan depresi adalah dua kondisi kesehatan mental umum yang sulit diatasi. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesejahteraan seseorang secara keseluruhan dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi lebih menantang.

Media sosial tidak hanya digunakan untuk bersosialisasi, tetapi juga berfungsi sebagai alat pengumpulan informasi. Bila tujuan penggunaannya dimaksudkan hanya untuk fungsi ini, awalnya pengguna sering memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi.

Namun, banyak yang kemudian beralih dalam penggunaan media sosial sebagai sumber informasi. Seseorang dapat tetap mendapat informasi tentang kejadian terkini dengan membaca koran atau mendengarkan berita di televisi.

Terkait penggunaan media sosial, penting bagi pengguna untuk membatasi keterlibatan mereka pada aktivitas yang sesuai. Ketika jadwal seseorang dipenuhi dengan tugas dan tanggung jawab, waktu luangnya akan berkurang.

Hal ini sering kali dapat menyebabkan berkurangnya jumlah waktu luang yang dimiliki seseorang untuk melakukan aktivitas tambahan. Media sosial telah menjadi bagian integral dari rutinitas kita sehari-hari. Tidak dapat disangkal bahwa platform virtual ini telah mengubah cara orang berinteraksi satu sama lain, berbagi informasi, dan tetap terhubung.

Dari Facebook, Instagram, Twitter hingga TikTok, ada banyak sekali platform media sosial yang tersedia untuk pengguna di seluruh dunia. Platform ini telah merevolusi cara kita berkomunikasi dan membantu kita terhubung dengan orang-orang dari berbagai penjuru dunia.

Dengan meningkatnya influencer media sosial dan tren viral, jelas bahwa dampak media sosial akan tetap ada. Jadi, apakah Anda memeriksa notifikasi atau menelusuri feed Anda, media sosial tidak diragukan lagi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita.

Daripada menghabiskan seluruh waktu Anda di media sosial, gunakan waktu itu untuk berolahraga dan tetap aktif. Untuk menambah kenikmatan musim liburan, pertimbangkan untuk berkumpul bersama orang tersayang atau anggota keluarga.

Selain itu, cobalah melakukan hobi atau aktivitas yang menambah semangat atau semangat dalam kehidupan Anda sehari-hari. Untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental, disarankan untuk melakukan aktivitas seperti meditasi, olahraga, dan menghabiskan waktu di luar ruangan.

Beristirahat sejenak untuk menghirup udara segar dapat bermanfaat bagi kesehatan seseorang. Terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi di luar batas tempat tinggal biasanya disebut sebagai aktivitas luar ruangan. Penggunaan media sosial secara bijaksana adalah hal yang sangat penting. Membatasi penggunaan platform media sosial tidak berarti membatasi keterlibatan online.

Sementara itu, bisa dilihat dalam media sosial berbasis TikTok yang banyak digunakan oleh kalangan Gen Z maupun anak-anak dan orang tua. Jadi, sangat sukses menarik penggemar dari segala usia. Aplikasi ini mudah digunakan dan tidak hanya dapat digunakan oleh orang dewasa, tetapi juga oleh anak-anak.

Namun sayangnya, penggunaan media sosial justru bisa memberikan dampak buruk jika tidak diimbangi dengan pengawasan orang tua dan usia yang memadai. Saat ini TikTok memiliki pengaruh yang kuat terhadap Gen Z mengingat jumlah penggunanya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dampak negatif dari TikTok juga datang pada penggunanya dan kebebasan penggunanya.

Selain itu, generasi z juga mengalami tekanan akademik yang meningkat. Dalam dunia yang terus berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, generasi z diharapkan dapat mengikuti perubahan yang cepat, dan mempertahankan keunggulan kompetitif baik dipasar pekerjaan maupun pendidikan.

Individu muda ini sering mengalami tekanan yang sangat besar, yang mendorong mereka untuk bekerja lebih keras, meningkatkan produktivitas, dan berjuang untuk mencapai keunggulan. Pada saat yang sama, berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial atau teknologi secara berlebihan, dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan tidur.

Namun, ada juga pandangan lain yang menyatakan bahwa media sosial atau teknologi dapat membantu menghilangkan stres dan meningkatkan kualitas hidup, kesehatan mental. Maka dari itu, penting untuk memahami bagaimana media sosial memengaruhi kesehatan mental Generasi Z. (*)


Artikel ilmiah populer ini ditulis oleh Ranti Andriani (Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi UIN Imam Bonjol Padang).


Ranti Andriani
Penulis