Kamis, 16 Mei 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Pilkada Padang Pariaman 2024: Suhatri Bur dan Peluang Rivalnya

Bupati Padang Pariaman dan para tokoh yang potensial maju di Pilkada Padang Pariaman 2024. (Ilustrasi: Tim DatiakFoto)
548 pembaca

Pilpres dan Pileg sudah usai. Sekarang saatnya melirik Pilkada Padang Pariaman 2024. Apalagi, penulis melihat cukup banyak kejutan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) di Ranah Saiyo Sakato ini nanti.

Jika merujuk pada situs pilkada2020.kpu.go.id, hasil Pilkada Padang Pariaman 2020 tidak terlalu terpaut jauh. Pasangan Suhatri Bur – Rahmang, menjadi pemenang dengan perolehan suara 64.493 (40,7%) suara.

Sedangkan rivalnya Tri Suryadi – Taslim, meraup 57.550 (36,3%) suara. Lalu paslon Refrizal – Happy Neldy, mendapat 36.585 (23,1%) suara. Untungnya, Pilkada se-Indonesia saat itu diberlakukan satu putaran saja.

Namun, bukan soal selisih suara yang menarik dari Pilkada Padang Pariaman 2020. Namun, total keseluruhan pemiliha, masih jauh dari angka dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Padang Pariaman saat itu. Yakni sebanyak 304.654 pemilih.

Jika dikalkulasikan dengan keseluruhan pemilih para calon, hanya 51,99% DPT yang berpartisipasi saat itu. Hal ini tentunya menjadi PR besar bagi pasangan Suhatri Bur – Rahmang yang menjadi pemenang pada pilkada masa itu

Terlebih lagi, apabila melihat DPT Padang Pariaman untuk Pemilu 2024, angkanya mengalami peningkatan cukup signifikan. Yakni sebanyak 326.303 pemilih. Artinya, sebagai petahana Suhatri Bur harus dapat mendongkrak suaranya di Pilkada Padang Pariaman 2024 ini.

Potensi Rival

Pada Pilkada Padang Pariaman 2024 dari utara Padang Pariaman bekemungkinan besar muncul ramai kandidat. Sebut saja John Kenedy Azis (JKA). Setelah dipastikan gagal di Pileg 2024, tidak tertutup kemungkinan dirinya memilih terjun di pilkada nanti.

Lalu, Tri Suryadi (Wali Feri) yang juga gagal melenggang ke Senayan lewat tiket PKB, bisa saja masih pede ikut di Pilkada Padang Pariaman 2024. Apalagi, 2020 lalu dia menjadi lawan terberat Suhatri Bur. Bahkan, silisih suaranya terbilang tipis pendatang baru di kompetisi eksekutif itu.

Nah, ini yang paling menarik. Dari utara juga muncul tokoh muda. Dia adalah putra bungsu Bupati Padang Pariaman dua periode, alm Ali Mukhni. Pria bernama Muhammad Fadhil ini di media sosial sekarang mulai menggaung bakal terjun di Pilkada Padang Pariaman 2024.

Beranjak ke dekat kandang Suhatri Bur. Isu yang berkembang Syauqi juga siap maju di pilkada nanti. Kabarnya ia akan bergandengan dengan Wali Feri. Namun, belum ada tampak gerak-gerik politik dari keduanya sampai sekarang.

Sebenarnya banyak nama lain yang diapungkan bakal maju di Pilkada Padang Pariaman nanti. Di antaranya Aprinaldi Aifo, Firdaus, Bujang Pendawa, Tosriadi Jamal, Arwinsyah, M Gadhafi, dan Rahmad Hidayat.

Politik Terbijak

Dalam kaca mata penulis, tokoh-tokoh yang mungkin saja terjun di Pilkada Padang Pariaman tersebut, sejatinya masih mustahil mampu menggoyahkan posisi Suhatri Bur saat ini. Khususnya para tokoh dari Utara Padang Pariaman.

Kenapa demikian? Jawabannya karena Sang Petahana benar-benar sudah tangguh. Dari pencermatan penulis, Suhatri Bur begitu gencar dalam membangun sosialnya. Bahkan, orang di tempat terpinggir Padang Pariaman pun, ia hafal namanya saja bersua.

Hanya satu orang tokoh Piaman yang mungkin bisa menjadi rival terkuatnya saat ini, yakni Arisal Azis. Namun itu tentunya mustahil. Sebab, Owner Indah Cargo tersebut sudah dipastikan lebih memilih menikmati kemenangannya di DPR RI.

Kenapa penulis menganggap Arisal Azis sepadan? Sebenarnya bukan orangnya, tetapi pola politiknya. Penulis melihat Arisal Azis benar-benar militan dalam membranding dirinya. Istilah pemain saham, ia benar-benar nekad all in.

Kurang dari setahun, namanya sudah sangat dikenal. Khususnya di Piaman (Padang Pariaman dan Kota Pariaman). Alhasil, di Pileg DPR RI ia mampu meraup suara 56 ribu lebih, baru di Padang Pariaman saja. Perolehan yang sangat fantastis.

Hanya dia satu-satunya caleg orang Piaman yang bisa melakukan itu. Makanya, penulis menganggap Arisal Azis contoh paling sepadang untuk menghadapi Suhatri Bur. Tentunya, jika merujuk pada petarung di Pileg DPR RI, DPRD Provinsi ataupun DPRD Kabupaten di Padang Pariaman, tak ada yang seberani Arisal tersebut.

Jika para tokoh yang kini diapungkan merasa mustahil melakukan strategi nyata Arisal Azis itu, politik terbijak yang dapat mereka pilih yaitu melobi Suhatri Bur. Menjadi wakil Petahana di periode kedua tentunya bukan pilihan yang sia-sia. Peluang ini paling terbuka untuk tokoh dari utara.

Perlu direfleksi pula, berdasarkan riwayat kepala daerah di Padang Pariaman, nyaris tak ada dari sosok pendatang baru. Semuanya muncul dari wakil. Hanya alm Muslim Kasim pendatang barunya. Itupun pemilihannya masih di tangan DPRD.

Meningkatkan ”Nilai Jual”

Mencuri hati Sang Petahan tentu tak mudah. Kalau kata orang politik, wakil harus bisa mendongkrak elektabilitas. Sebenarnya ini istilah paling sederhana. Penulis yakin, masyarakat umum apalagi para politisi tahu lebih dalam perihal syaratnya.

Mungkin kita buka saja sedikit. Misalnya ”jualan” kekuatan. Saran penulis, para tokoh Utara Padang Pariaman alangkah baiknya mulai merapat ke Arisal Azis. Ini untuk meningkatkan “nilai jual” mereka di mata Sang Petahana. Sebab, Arisal tidak saja tengah populer, penulis yakin ia juga memiliki kekuatan besar di PAN.

Namun, solusi ini penulis kecualikan bagi tokoh asal Selatan Padang Pariaman. Terlebih Syauqi, karena ia memang datang langsung dari kadang Suhatri Bur, yakni di Kecamatan Anam Lingkuang. Jadi, sangat mustahil rasanya Suhatri Bur bakal menjadikannya wakil.

Kalau Syauqi tetap kokoh ingin berkompertisi, memang maju sebagai calon bupati. Memang, menurut penulis yang paling potensial menjadi rival Suhatri Bur saat ini, calon bupati dari Selatan Padang Pariaman.

Perlu dipahami, penulis tak berniat mematah arang para tokoh yang berniat maju di Pilkada Padang Pariaman nanti. Mereka adalah putra-putri terbaik Piaman. Mereka sama-sama berkesempatan dan bisa saja memimpin Padang Pariaman ke depan.

Penulis hanya memaparkan kenyataan dari sudut pandang pemilih kekinian. Iba penulis melihat mereka nanti bagai tukang cindua dihadang hujan. Salam demokrasi. (*)


Aris Prima Gunawan
Penulis

1 Komentar

Sudah ditampilkan semua

Komentar ditutup.