Senin, 29 April 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Warga di Lereng Gunung Marapi yang Mengungsi Bertambah 12 KK

Beberapa ibu-ibu dan anak-anak yang berada di Musholla Al-Ikhlas X Koto, sebagai tempat pengungsian kesiapsiagaan menyikapi erupsi gunung Marapi. (Foto: Prokopim Tanah Datar)
301 pembaca

Warga di Lereng Gunung Marapi yang Mengungsi Terus Bertambah

Tanah Datar | Datiak.com – Jumlah warga di lereng gunung Marapi yang mengungsi terus bertambah. Yakni para warga dari Jorong Koto, Nagari Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

Warga di lereng gunung Marapi itu tampaknya sangat menyadari pentingnya kesiapsiagaan. Sehingga, mereka memutuskan untuk mengungsi di Musholla Al-Ikhlas X Koto terlebih dahulu.

Seperti diketahui, sejumlah Jorong Koto memutuskan mengungsi ke Musholla Al-Ikhlas, pada Rabu (10/1/2024). Jumlahnya sebanyak 24 KK.

Ternyata, pada Kamis malam (11/1/2024), jumlah warga di lereng gunung Marapi yang mengungsi kembali bertambah. Yakni sebanyak 12 KK, yang di dalamnya berisi 43 jiwa.

Data yang dihimpun Datiak.com, tercatat sudah 36 KK atau 112 jiwa yang mengungsi akibat erupsi gunung Marapi. Keputusan warga di lereng gunung Marapi itu, sebagai bentuk kesiapsiagaan dari kemungkinan yang tak diharapkan.

Kepala Dinas Sosial PPPA Tanah Datar, Afrizon, menjelaskan bahwa Tanah Datar saat ini berada dalam status siaga bencana akibat erupsi Gunung Marapi. Oleh karena itu, bantuan yang diberikan masih bersifat siaga bencana.

“Pemda selalu bersama masyarakat, dan berupaya dengan segala kemungkinan. Kami menyampaikan pesan bupati agar masyarakat tidak mudah percaya dengan berita yang tidak jelas sumbernya. Serta, tetap waspada dan selalu sabar dan tenang,” pesan Afrizon, Jumat (12/1/2024).

Sedangkan Camat X Koto, Mukhlis, menjelaskan bahwa wanita dan anak-anak mendominasi jumlah pengungsi. Sementara, kondisi mereka saat ini masih terjaga dengan baik dan sehat.

”Aktivitas pengungsi yang laki-laki tetap berlangsung seperti biasa, seperti berladang dan memeriksa rumah yang ditinggalkan,” ujarnya.

“Kalau pengungsi dari kalangan wanita atau ibu-ibu aktivitasnya di sekitar lokasi pengungsian saja. Begitupun dengan anak-anak,” sambungnya.

Mukhlis pun mengatakan bahwa di Kecamatan X Koto terdapat empat nagari yang berada di kawasan Marapi. Salah satunya Nagari Koto Baru. Nagari ini memiliki dua jorong, yakni Jorong Koto dan Jorong Subarang. Populasi penduduknya sebanyak 632 KK yang berisikan 2.074 jiwa.

Ia menegaskan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan Forkopimca X Koto untuk memberikan imbauan dan sosialisasi tentang kondisi erupsi Gunung Marapi. Selain itu, jalur evakuasi juga telah dipersiapkan bagi warga, dengan menetapkan zona hijau, kuning, dan merah.

Pastikan Keamanan

Sementara itu, Kapolsek X Koto Iptu Rahmad Deddi menyampaikan, pihaknya aktif menjaga keamanan rumah warga yang ditinggalkan. Petugas piket dan bhabinkamtibmas dikerahkan untuk berpatroli, untuk menjamin keamanan rumah serta harta benda warga yang ditinggalkan.

”Aktivitas warga yang mengungsi juga tetap dipantau. Misalnya laki-laki atau para kepala keluarga yang pergi ke kebun hingga kembali ke pengungsian,” ucapnya.

Sedangkan Dandim 0307/Tanah Datar, Letkol Czi Sutrisno bersama unsur Forkopimca dan Tagana Nagari, melakukan survei lokasi guna memastikan jalur radius aman. Survei dilakukan di Pos Pendakian gunung Marapi X Koto.

Pengukuran jarak radius aman yaitu sejauh 6 kilometer dari kawah. Patok akan dipasang untuk menentukan jalur aman dan mengarahkan jalur evakuasi bagi warga. Sehingga, antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau membahayakan warga dapat dilakukan dengan baik. (*)


Putri Maharani
Penulis