Senin, 29 April 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Status Siaga Darurat Gunung Marapi Diperpanjang hingga 25 Februari

Gunung Marapi yang mengeluarkan asap pada Minggu (21/1/2024). (Foto: Tangkap Layar Video Bang Jo/Facebook)
248 pembaca

Agam | Datiak.com – Pemerintah Kabupaten Agam memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat Gunung Marapi hingga satu bulan ke depan.

Keputusan ini diambil setelah dilakukan rapat evaluasi oleh tim lintas sektoral yang melibatkan pemerintah Kabupaten Agam, PVMBG, TNI-Polri, dan berbagai lembaga terkait lainnya.

Berdasarkan hasil rapat evaluasi di markas Kodim 0304 Agam pada Rabu (24/1/2024), Kalaksa BPBD Agam, Bambang Warsito, menyatakan bahwa meskipun aktivitas Gunung Marapi masih berada pada status Siaga atau level III.

Keputusan diperpanjangnya status siaga darurat Gunung Marapi diambil untuk memitigasi potensi bahaya yang masih tinggi. Perpanjangan status ini akan berlaku mulai Kamis (25/1/2024) hingga Minggu (25/2/2024).

Bambang Warsito menekankan bahwa posko dan langkah-langkah mitigasi akan terus digiatkan selama satu bulan mendatang untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Gunung Marapi.

Sebelumnya, setelah peningkatan status siaga Marapi pada Jumat (9/1/2024), Pemerintah Kabupaten Agam telah menetapkan status siaga darurat Gunung Marapi selama 14 hari, yang berakhir pada Rabu (24/1/2024).

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa Gunung Marapi masih menunjukkan aktivitas erupsi yang tinggi dan tetap berada dalam status siaga atau level III.

Dalam rentang pengamatan dari 16 hingga 22 Januari, tercatat sembilan gempa letusan dan 98 gempa hembusan. Aktivitas vulkanik ini terlihat dari asap kawah utama berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tinggi, mencapai ketinggian sekitar 300-600 meter di atas puncak.

PVMBG juga mencatat bahwa ada peningkatan gempa Low Frekuensi dan vulkanik dalam, serta adanya tremor menerus dengan amplitudo 0.5-4 mm. Data tiltimeter menunjukkan kenaikan pada sumbu tangensial maupun radial, mengindikasikan potensi erupsi magmatik yang masih berlangsung.

Dalam konteks potensi bencana, Kepala PVMBG meminta masyarakat, terutama yang berada dalam radius 4.5 KM, untuk tetap waspada. Potensi lontaran material vulkanik dengan jangkauan wilayah mencapai radius tersebut menjadi ancaman utama.

Diketahui bahwa sebaran abu vulkanik dapat menyebar ke wilayah lebih luas tergantung pada arah dan kecepatan angin. Material erupsi yang jatuh di puncak dan lereng Gunung Marapi, jika bercampur air hujan, dapat membentuk lahar, mengancam aliran air yang berhulu di gunung tersebut.

PVMBG juga mengingatkan akan potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti CO, CO2, SO2, dan H2S di sekitar puncak Gunung Marapi.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak memasuki radius 4.5 KM dari kawah Verbeek, menggunakan masker, serta perlindungan mata dan kulit untuk mengurangi dampak negatif dari abu vulkanik terhadap kesehatan.

Rekomendasi lainnya termasuk kewaspadaan terhadap ancaman lahar, serta tidak terpancing dan menyebarkan berita hoaks. (*)


Tim Redaksi
Penulis