Senin, 29 April 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Pengaruh Game Online terhadap Generasi Muda: Analisis Sisi Negatif dan Positif

Ilustrasi game online yang sedang dimainkan seorang remaja. (Foto: Pexels)
623 pembaca

Sebagian besar dari kalian pasti pernah bermain game online. Sama-sama kita ketahui, pengaruh game online begitu masif saat ini. Tidak hanya pada kalangan generasi muda pada umumnya, tetapi juga pelajar. Apa betul pengaruhnya?

Pengaruh game online pada pelajar umumnya lebih pada sisi negatif. Meskipun demikian, game ini awalnya hanya dianggap untuk mengisi waktu luang atau sebagai sarana penghibur diri. Namun, kenyataannya zaman sekarang game online menjelma menjadi pemikat kaum milenial hingga generasi di bawahnya.

Apalagi, game kekinian online semakin mudah untuk diakses. Tidak lagi hanya pada perangkat komputer (game PC), tetapi dapat dimainkan hanya dengan handphone. Dengan semakin berkembangnya, game online dapat menghubungkan pemainnya dari berbagai belahan dunia ini.

Istilah dari game online di ambil dari MMOPRG (Massively Multiplayer Online Royal Game), yaitu ekstensi jenis game online yang memiliki fasilitas multiplayer. Jadi, seorang pemain dapat terhubung ke suatu server dan bermain dengan ribuan orang.

Permainan game online adalah sebuah aplikasi yang memiliki gambar-gambar yang menarik dan dapat digerakkan oleh pemain game itu sesuai dengan keinginannya. Dengan segala bentuk daya tariknya, game online membuat pemainnya beta berlama-lama duduk di depan handphone.

Data Kajian Ilmiah

Informasi yang penulis himpun dari penelitian, ternyata kecanduan game online umumnya di kalangan pelajar dan mahasiswa. Tujuan penelitiannya untuk mendeskripsikan jenis kelamin, serta gambaran pengguan game online. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif korelasi, dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sebanyak 65 responden.

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa tingkat penggunaan game online dalam kategori sedang (64,62%) dan minat belajar berada pada kategori sedang (98,64%). Analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan game online dengan nilai sig = 0,314 (p < 0,05), tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan minat belajar dengan nilai sig = 0,299 (p < 0,05), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara game online dengan minat belajar dengan nilai p value 0,464 > 0,05.

Nilai korelasi yang diperoleh 0,093 berarti ada hubungan yang searah dengan tingkat keeratan lemah. Jadi, pengaruh game online pada tingkatan minat belajar siswa, siswa akan melupakan kewajibannya sebagai seorang pelajar demi bermain game online.

Pengaruh Game Online (Sisi Negatif)

Permainan yang begitu menghibur membuat orang lupa waktu dan tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya. Dari artikel penelitian yang saya amati, game online memiliki dampak positif dan negatif bagi generasi muda.

Dari beberapa pengamatan saya, terdapat pengaruh game online yang berdampak negatif pada pemainnya. Misalnya memicu sikap tidak peduli terhadap keadaan di sekitar, serta emosi yang buruk bagi generasi muda. Bahkan secara lebih penting, game online dapat merusak psikis pemainnya.

Contohnya saja game online dengan konten atau gambar yang kurang baik (bahkan vulgar). Ini tentu tidak pantas dilintas oleh anak-anak. Ditambah lagi kata-kata kasar yang diucapkan oleh para pemain yang kalah. Makanya, beberapa kasus pengaruh game online membuat antar pemainnya terlibat pertarungan fisik secara langsung.

Tidak hanya itu, pengaruh game online dapat dilihat dari kelalaian waktu belajar, makan, dan lain sebagainya. Dampak ini negatif karena kecanduan terhadap pengaruh game online tersebut, pemainnya lupa dalam mengatur waktu.

Pengaruh Game Online (Sisi Positif)

Namun, tidak dapat dipungkiri juga ada sisi positif dari pengaruh game online. Misalnya mampu menghilangkan stres dan lelahnya aktivitas yang dijalani setiap orang. Dalam beberapa penelitian, pengaruh game online ternyata juga positif untuk melatih sosial pemainnya. Sebab, mereka bisa kompak dan komunikatif untuk membentuk strategi mencapai kemenangan. Game online bisa digunakan sebagai saran belajar. Contohnya game sambung kata.

Selain itu, sudah banyak orang yang berhasil menjadikan game online sebagai mata pencarian. Hal ini banyak kita lihat yang dilakukan para YouTuber Game, mereka menjadikan game online yang dimainkanya untuk membuat sebuah konten yang di-upload di kanal YouTube mereka.

Makanya, untuk mengemas sisi positif itu, sekarang game online pun sudah menjadi olahraga resmi di seluruh dunia, yang diberi nama Esport. Esport adalah badan yang menaungi para pemain game online yang bertujuan untuk dipertandingkan di kancah internasional.

Esport pertama kali di pertandingkan pada Asian Indoor Games 2007 dan menjadi kompetisi resmi pada asean games 2022. jadi dari esport ini para pemain game online yang memiliki kemampuan lebih di bina dan di pertandingkan, dari esport ini juga pemain game mendapatkan uang.

Peran Orangtua (Negatif vs Positif)

Dari pencermatan penulis, kebanyakan orang tua masih tidak suka anak-anaknya bermain game online. Mungkin karena dampak negatif yang diberikan oleh bermain game online ini. Peran orang tua sangat penting dalam perkembangan teknologi bagi generasi muda. Terutama tentang permasalahan game online yang membuat generasi muda menjadi lalai.

Kontrol waktu adalah cara yang dapat diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya agar tidak terlalu sering bermain game online, mungkin dengan cara mengajak anak-anak untuk bermain bersama atau berkumpul keluarga tanpa menggunakan ponsel. Dengan hal-hal itu, dapat membuat anak-anak lupa tentang game online mereka.

Memberikan kesibukan lain seperti olahraga juga dapat membantu menjauhkan anak dari dunia digital. Mengisi waktu luang dengan hal-hal positif lah yang dapat membantu anak-anak jauh dari gerbang mereka. Mendekatkan diri kepada Tuhan juga salah satu cara agar anak meninggalkan jeda game online mereka. Jadi, selalulah mengajak anak-anak untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah hal yang cukup ampuh untuk menjauhkan diri dari game online.

Dari pengamatan yang saya lakukan, anak-anak yang lebih dekat dengan orang tua memiliki sedikit waktu untuk bermain game online. Karena waku mereka sudah habiskan dengan keluarga. Sedangkan anak-anak yang kedua orangnya sibuk bekerja dan lebih sedikit waktu untuk berkumpul keluarga, mereka habiskan dengan bermain game. Karena kurang sekali perhatian yang didapat dan mencarinya di dunia game online, dari pengamatan ini saya juga menyadari peran keluarga sangat penting.

Kesimpulan dan Saran

Jadi, dari kesimpulan yang saya peroleh peran orang tua sangat penting dalam perlembangan zaman seperti sekarang ini. Kontrol yang diberikan orang tua kepada anak-anak mereka dalam permainan kecanduan, serta peran keluarga untuk selalu memperhatikan anak-anak mereka agar tidak termasuk ke dalam dunia permainan yang membuat mereka candu dan lupa waktu.

Saran saya untuk pelajar, pola hidup dan kontrol diri harus diterapkan agar tidak terlalu fokus di dalam game online. Sebab, pelajar sudah mampu membedakan mana yang penting dilakukan terlebih dahulu, dan lebih mengutamakan belajar untuk menggapai kesuksesan.

Kita sebagai orang yang hidup di zaman seraba cangih ini, tidak harus takut akan perkembangan teknologi dalam dunia game online. Kita mampu memanfaatkan sisi positif game online itu, misalnya game online dapat menjadi sumber mata pencaharian. (*)


Artikel ilmiah populer ini ditulis oleh Muhammad Faruq El Furqoni (Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi UIN Imam Bonjol Padang).


Muhammad Faruq El Furqoni
Penulis