Senin, 20 Mei 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Mengatasi Masalah Keuangan Sangat Mudah dengan 5 Literasi Finansial

Literasi finansial sangat penting dalam mencegah hingga mengatasi masalah keuangan. (Grafis: Tim Datiak.co)
2383 pembaca

1. Sikap Impuls serta Konsumtif

Sikap impuls serta konsumtif menjadi salah satunya persoalan keuangan pada angkatan milenial. Misalnya beli barang yang kurang begitu diperlukan, belanjakan yang tidak penting, serta boros untuk lifestyle semata. Maka dari itu, penghasilan yang diterima tidak dapat ditabung atau untuk dana darurat.

Untuk itu, membatasi keluarkan uang untuk impian dan mendahulukan kepentingan pokok, langkah tetap mengatasi masalah keuangan milenial. Jadi, harus memprioritaskan kepentingan primer dibanding kepentingan sekunder. Misalnya, apabila telah punya satu barang, mengupayakan agar tidak beli barang yang peranannya sama.

2. Gemar Hura-hura

Angkatan milenial memang puas habiskan waktu untuk bergabung atau kongko. Hal ini tak jarang hanya untuk nikmati suatu hal yang lagi trend. Sehingga mereka dipandang tetap mengikuti kemajuan zaman. Terlebih lagi buat milenial yang belum punya tanggungan atau masih bujang. Mereka cenderung lengah mengurus keuangan, karena penghasilan dipakai untuk penuhi kepentingan sendiri. Alhasil, uang habis tanpa ada tersisa untuk ditabung.

Makanya, langkah kedua mengatasi masalah keuangan yaitu menghindari perilaku hura-hura. Cobalah membuat catatan dalam belanjakan uang. Walau saat ini belum punya tanggungan, terus coba untuk hemat. Atur pengeluaran dengan menilai mana fokus serta mana yang tidak terlalu penting.

3. Tidak Menyiapkan Dana Darurat

Dana darurat begitu berguna dalam mengatasi masalah keuangan. Misalnya guna memenuhi kepentingan yang tiba-tiba. Sangat banyak kalangan milenial yang belum pikiran menyiapkan dana darurat. Sehingga, saat uang habis tanpa arah, mereka kelabakan dalam mengatasi masalah keuangan menghampiri mereka.

Langkah yang tepat untuk mengatasi masalah keuangan, yaitu dengan menyisihkan sejumlah uang untuk dana darurat. Umpamanya dengan menyisihkan 20% dari penghasilan per bulan. Pastikan jangan sampai sentuh uang itu kecuali untuk kepentingan mendorong.

Hasnul Uncu
Penulis