Senin, 20 Mei 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Ceramah Ustad Abdul Somad jadi Alasan Singapura Mendeportasi

Ustad Abdul Somad saat berceramah. (Foto: Ist)
525 pembaca

Jakarta | Datiak.com – Ceramah Ustad Abdul Somad (UAS) masalah bom bunuh diri, menjadi alasan Singapura menampik kedatangan ustad ternama di Indonesia tersebut. Tepatnya menyangkut kejadian bom bunuh diri dalam kerangka perselisihan antara Palestina dan Israel. Bagaimana pengakuan UAS yang diungkit Singapura ini?

Seperti dijumpai, awalannya UAS bercerita dianya dideportasi dari Singapura. UAS menyebutkan dia dipenjara dalam suatu ruang kecil seperti liang kubur.

“Saya ditempatkan ke ruang, lebarnya semeter, panjangnya dua meter. Seperti liang kubur,” kata Abdul Somad seperti disaksikan di kanal Youtube HAI GUYS OFFICIAL, Selasa (17/5).

UAS menjelaskan dianya ke Singapura cuma untuk liburan. Dia bahkan telah bawa semua arsip yang diperlukan untuk masuk ke Singapura.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura pun membuka suara masalah argumen Ustad Abdul Somad itu. Kemendagri Singapura ungkap penglihatannya masalah figur UAS.

Pengakuan Kemendagri Singapura itu disampaikan lewat website resminya. Singapura awalannya menerangkan masalah kehadiran UAS di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei.

“Kementerian Dalam Negeri (MHA) pastikan jika Ustad Abdul Somad Batubara (Somad) datang di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam, dengan 6 pengiring perjalanan. Somad dimintai keterangan, kemudian rombongan itu ditampik masuk ke Singapura, dan ditaruh di feri kembali lagi ke Batam di hari itu juga,” begitu pengakuan Kemendagri Singapura, Selasa (17/5).

Kemendagri Singapura selanjutnya menerangkan argumen menampik UAS. Yakni menyangkut ceramah Ustad Abdul Somad masalah bom bunuh diri dalam kerangka perselisihan Israel-Palestina diungkit.

“Somad dikenali sebagai penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi, yang tidak bisa diterima dalam warga multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalkan, Somad sudah mengkhotbahkan jika bom bunuh diri ialah syah, dalam kerangka perselisihan Israel-Palestina, dan dipandang seperti operasi ‘syahid’,” jelas Kemendagri Singapura.

Sebagaimana diketahui, UAS memang pernah menerangkan masalah bom bunuh diri dalam kerangka perselisihan Palestina-Israel. Video ceramah Ustad Abdul Somad masalah bom bunuh diri itupun sempat trending di tahun 2018.

Dalam penuturannya itu, UAS memaparkan alasan sebagai dasar pengakuannya. Menurut dia, tindakan pejuang Palestina terhitung mati syahid dan bukan bom bunuh diri. Ini pengakuan komplet UAS masalah bom bunuh diri dalam kerangka perselisihan Palestina-Israel:

Klarifikasi Soal Bom Bunuh Diri dalam Ceramah Ustad Abdul Somad

Setelah video ini trending, UAS selanjutnya memberi klarifikasi. Penjernihan informasi itu berikan di antara video ceramah Ustad Abdul Somad. Yakni menyangkut video yang ditayangkan oleh FSRMM TV pada 14 Mei 2018.

“Video berkenaan saya jawab pertanyaan di Annur lebih-kurang dua-tiga tahun lalu, di-trending-kan kembali. Tetapi video itu dipotong. Saya masih ingat, lokasi pengkajian subuh itu berada di Annur pengkajian Subuh Sabtu. Saat itu ada pertanyaan, ‘apa opini ustad mengenai bom bunuh diri di Palestina’,” tutur Abdul Somad memulai penuturannya.

Abdul Somad selanjutnya menjawab jika apa yang terjadi di Palestina itu bukan terhitung orang wafat pada kondisi bunuh diri. “Karena saudara kita di Palestina itu bukan bunuh diri, tetapi mati syahid. Lantas video itu dipotong dan sesaat lalu, ketika terjadi bom di Kampung Melayu, video itu trending kembali. Ketika terjadi bom di Surabaya, trending kembali. Lantas ada kelak kompor orang meletus, kelak trending kembali,” papar Abdul Somad.

Somad menggarisbawahi ada ketidaksamaan di antara keadaan di Palestina dan penjuru dunia yang lain. Penuturannya ini, kata Somad, ditiadakan dari cuplikan video yang trending itu. “Perlu dilempengkan lain dengan Palestina dengan luar Palestina. Karena Nabi membandingkan di antara non muslim yang di Mekah sama yang di Madinah. Di Madinah, Nabi hidup bersama. Apakah beda? Yang di Madinah ini damai. Di Mekah ini perang. Kapan jadi damai dan jadi perang, itu tidak dapat dipukul rata,” papar Abdul Somad.

Somad menjelaskan keadaan perang seperti saat di Mekah itu sekarang berada di Palestina, yang tanahnya dicaplok oleh Israel. Dan di luar Palestina, keadaannya berlainan. “Baca Surat Al-Mumtahanah Ayat 8. Jika mereka yang non muslim itu tidak menyingkirkan kamu dari desa halaman kamu, tidak melawan kamu, karena itu melakukan perbuatan baik ke mereka. Berlaku adil. Lihat keindahan bahasa Al Quran,” papar Abdul Somad.

“Mengapa ini tidak berlaku di Palestina? Karena orang Israel menyalahi dua itu, orang Israel melawan dan menyingkirkan bangsa Palestina. Maka tidak boleh digeneralisir. Tidak boleh dipotong. Malam hari ini kita verifikasi,” tambahnya.

Berkenaan ‘orang yang lakukan bom bunuh diri di Palestina mati syahid’, Abdul Somad memberi keterangan yang mengarah di saat Nabi Muhammad SAW dan teman dekat terserang.

“Nach bagaimana hukumnya jika orang Palestina ledakkan diri di keramaian tentara Israel itu mengapa disebutkan mati syahid. Membuka Shahih Muslim. Saat nabi sedang dengan teman dekat pada perang Uhud. Di bukit Uhud saat itu nabi terkepung Quraisy yang serang dari Mekah. Selanjutnya nabi berbicara ‘siapa juga yang dapat menyingkirkan orang Quraisy ini, karena itu ia akan bersama saya di surga’. Masuk satu demi satu pasukan nabi ini ke keramaian orang musyrik itu. Walau sebenarnya mereka mengetahui demikian masuk tentu mati, 90% tentu mati karena jumlah pasukan Quraisy banyak. Dan ia sukses membunuh banyak pasukan Quraisy walau pada akhirannya wafat ,” kata Ustad Abdul Somad.

Diakhir video verifikasi ini, Abdul Somad minta teman dekat ceramah membagi video verifikasi ini sebagai konter dari cuplikan video awalan yang dipotong. (da.)


Hasnul Uncu
Penulis