Kamis, 16 Mei 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Tempat Wisata di Jambi, 16 Objek Ini Wajib Anda Kunjungi

Ilustrasi para pendaki gunung Kerinci. (Foto: IST)
2382 pembaca

Tertarik berpiknik ke Provinsi Jambi? Jangan sempat mengabaikan sejumlah tempat wisata di Jambi yang termashyur sekali untuk disinggahi. Di mana saja objek wisata di Jambi itu?

Tempat wisata di Jambi yang penting disinggahi sangat beragam. Ada objek wisata gunung, air terjun, taman bunga, penangkaran hewan khas Sumatera, sampai objek monumental yang lain. Objek wisata di Jambi yang terus termashyur disinggahi pelancong lokal sampai luar negeri yaitu gunung Kerinci, Candi Muaro Jambi, taman rimba, sampai makam-makam banyak raja.

Ingin tahu kayak apakah tempat wisata di Jambi itu? Berikut Datiak.com bahas lebih dalam tempat wisata di Jambi yang terus termashyur dan penting disinggahi.

1. Candi Muaro Jambi

Candi Muaro Jambi yaitu tempat wisata di Jambi yang termashyur. Objek wisata di Jambi ini dapat dikatakan situs terluas dan amat monumental di Jambi. Terletak bersisihan dengan sungai Batang Hari, sungai paling panjang di Sumatera.

Tempat wisata Jambi yang termashyur ini, menjadi situs kota kuno di Sumatera. Candi yang disebut menjadi warisan Hindu-Buddha ini, sebagai yang terluas di Asia Tenggara. Luasnya mencapai 12 km persegi atau 8x luas Candi Borobudur di Magelang, Jawa tengah.

2. Taman Rimba

Jambi punya tamanmininya sendiri yang jadi tempat wisata termashyur, yaitu Taman Rimba. Dengan luas 10 ha, taman ini berisikan hewan pandemik sangat langka. Tempat wisata di Jambi ini juga ada rumah adat tiap-tiap wilayah/kabupaten se-Provinsi Jambi. Taman Rimba berada di Jl. Sunaryo, Kecamatan Jambi Selatan. Jaraknya 7 km dari pusat perkotaan, dan 500 m dari Bandara Sultan Taha.

3. Geopark Merangin

Wisata alam di Jambi yang terus termashyur berada di Kabupaten Merangin. Geopark Merangin bukan cuma tawarkan arung jeram saja, akan tetapi kekhasan fosil flora berumur 350 juta tahun pun jadi daya magnet spesifik.

Tempat wisata di Jambi yang sangat terkenal ini masih diselimuti rimba lebat dengan banyak tipe tanamannya. Untuk capai posisi tempat wisata Jambi yang terus termashyur ini diperlukan waktu kira-kira 6 jam dengan memanfaatkan mobil dari Jambi, Ibu Kota Provinsi Jambi.

4. Masjid Seribu Tiang

Masjid seribu tiang atau masjid Agung Al-Falah yaitu tempat wisata di Jambi yang juga termashyur. Sama halnya Candi Muaro Jambi, masjid ini berada di tepi sungai Batang Hari. Perbedaannya, Masjid Seribu Tiang berdiri di jantung Kota Jambi.

Masjid ini wisata Jambi yang patut disinggahi. Letaknya di Jalan Sultan Thaha Syaifuddin No 60, Kelurahan Legok. Masjid ini disahkan Presiden Soeharto di tahun 1980. Posisinya lumayan dekat dengan Lapangan terbang Sultan Thaha, Jambi. Kira-kira 20 menit saja.

Berdiri di atas area 2,7 hektar, tempat wisata Jambi terus termashyur ini bisa mewadahi 10 ribu jamaah. Di sekitaran masjid pun ada sejumlah tempat monumental. Di antaranya Pasar Tradisionil Angsoduo, menara air warisan Belanda, dan Museum Perjuangan Jambi.

5. Tanggo Rajo

Tanggo Rajo juga tempat wisata di Jambi yang populer menyuguhkan panorama sungai Batang Hari. Selain panorama sungai dan matahari tenggelam, tempat wisata di Jambi ini juga asyik untuk nikmati kulineran yang banyak di warung tenda di kawasan wisata ini.

Tanggo Rajo ada pada kawasan depan Rumah Dinas Gubernur Jambi, Jl. Sultan Taha, Kecamatan Pasar Jambi. Kawasan wisata di Jambi yang termashyur ini kerap jadi tujuan piknik keluarga.

6. Kelenteng Hok Tek

Kelenteng Hok Tek yaitu tempat wisata di Jambi yang usianya sudah. Objek wisata di Jambi ini berada di Jalan Husni Thamrin, Kelurahan Beringin, Kecamatan Pasar, Kota Jambi. Di papan namanya, umur bangunan ini yaitu 154 tahun lalu.

Bangunan Kelenteng Hok Tek menghadap arah timur laut, sebagai halnya tecermin dari altar yang berada di dalam bangunan. Wujud atap tempat depan bangunan berjurai dan pelana (hsuan shan). Sementara itu, tempat penting dan samping atap tempat wisata Jambi yang terus termashyur ini berwujud pelana dengan dinding tembok (ngang shan).

Kelenteng Hok Tek telah mengenyam pemeliharaan, tercantum di tahun 1931 dan 1970. Sejak mulai 4 Februari 1984, kelenteng ini tak dimanfaatkan kembali menjadi tempat ritus, tetapi kemunculannya masih tetap dilestarikan. Di 1997, kelenteng diperbaiki dengan masih tetap membela wujud aslinya.

Hasnul Uncu
Penulis