Rabu, 15 Mei 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Sestama BNPB Langsung Acc Suhatri Bur Minta Rp 500 Juta

Sestama BNPB Lilik Kurniawan bersama Bupati Padangpariaman Suhatri Bur dan Ketua DPRD Padangpariaman Arwinsyah jelang peresmian Jembatan Kayugadang, Kamis (19/8/2021). (Foto: Datiak.com)
385 pembaca


Padangpariaman | Datiak.com – Sestama BNPB Lilik Kurniawan mengunjungi Padangpariaman untuk meresmikan Jembatan Kayugadang, di Nagari Lubukalung, Kecamatan Lubukalung, Kamis (19/8/2021). Selain itu, ia juga menyempatkan berkeliling Padangpariaman bersama Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur, untuk melihat infrastruktur dan lokasi terdampak bencana di Ranah Saiyo Sakato itu.

Dalam kunjungan Sekretaris Utama (Sestama) BNPB tersebut, turut hadir Ketua DPRD Padangpariaman, Arwinsyah, Wabup Padangpariaman, Rahmang, Kapolres Padangpariaman, AKBP Dian Nugraha HBWPS, Dandim 0308/Pariaman Letkol Czi Titan Jatmiko, Pejabat Sekdakab Padangpariaman Ali Amran, Kalaksa BPBD Padangpariaman, Budi Mulya, Inspektur Padangpariaman, Hendra Aswara, serta sejumlah pimpinan OPD lainnya di lingkuan Pemkab Padangpariaman.



Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur mengaku sangat bersyukur jembatan tersebut telah bisa digunakan masyarakat. “Lebih dari 2 tahun kita ditanyakan oleh masyarakat soal jembatan ini. Alhamdulillah, di tahun 2020 BNPB merealisasikan dana pembangunannya. Sehingga, sekarang sudah bisa digunakan,” ungkap Suhatri Bur.

Bahkan, Suhatri Bur sangat berterima kasih karena BNPB terus memberikan perhatian untuk Padangpariaman. Salah satunya dengan mematikan bantuan senilai Rp 500 juta untuk penanganan bencana. “Sebelum ke sini, pak Sestama juga melihat jalan Kuliek, Nagari Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai yang putus. Beliau langsung pastikan bantuan Rp 500 juta dari BNPB untuk penanganannya,” ucap Suhatri Bur.

Usai meresmikan Jembatan Kayugadang itu, Sestama BNPB, Bupati dan Ketua DPRD Padangpariaman berserta rombongan, bertolak ke sejumlah lokasi terdampak bencana di Padangpariaman. Salah satunya di Jembatan Lubuk Napa di Padangsago, serta melihat rusaknya talut-talut di Sikayan.

“Lapor pak Sestama, jembatan Lubuk Napa ini sudah teregistrasi Mei 2021 ini. Semoga bisa masuk untuk direalisasikan tahun 2022. Semua itu tentunya jika pak Sestama memberikan dukungan penuh,” harap Suhatri Bur.

Begitupun kerusakan talut-talut di Kuliek, lanjut Suhatri Bur. Statusnya kini juga sudah teregistrasi di BNPB. Untuk itu, ia sangat berharap perbaikannya juga bisa diakomodir BNPB di tahun 2022. “Kerusakan talut-talut di Kuliek itu tentunya menjadi ancaman bagi masyarakat. Makanya, kita sangat berharap kepada BNPB,” tukas Suhatri Bur.




Laporan Kalaksa kepada Sestama BNPB

Sementara itu, Kalaksa BPBD Padangpariaman, Budi Mulya melaporkan bahwa Jembatan Kayugadang yang pembangunannya dari hibab BNPB sangat membantu masyarakat di Nagari Sikabu dan Lubukalung. “Jembatan ini akses satu-satunya warga di sini yang paling dekat. Akses lain lebih 12 km jaraknya untuk ke jalan umum,” ungkap Budi Mulya.

Jadi, imbuh Budi, keberadaan Jembatan Kayugadang sudah tentu sangat memudahkan masyarakat. Terlebih, jembatan sepanjang 100,8 meter ini, lebarnya sekitar 7 meter. Sehingga, kendaraan jenis minibus bisa berselidih di sini. “Insya Allah, sejak jembatan ini dibangun tentunya sangat membantu aktivitas perekonomian masyarakat,” hemat 

Budi juga menyampaikan harapan kepada Lilik Kurniawan agar BNPB terus membantu Padangpariaman ke depan. Sebab, dari hasil kajian kebencanaan yang telah dilakukannya bersama BNPB, di Ranah Saiyo Sakato itu terdapat seluruh indikator risiko bencana. Artinya, Padangpariaman patut menjadi lokus program mitigasi bencana di Sumatera Barat.

“Jadi, kami mohon maaf kepada pak Kepala BNPB dan pak Sestama BNPB, jika saya dan pak bupati akan banyak mengganggu waktu pak kepala BNPB dan pak Sestama ke depannya. Sebab dukungan penuh pemerintah pusat melalui BNPB, salah satu solusi memaksimalkan program mitigasi kita,” tukas Budi.

Penanganan Risiko Bencana Harus Permanen

Menyikapi itu, Sestama BNPB Lilik Kurniawan menjelaskan bahwa BNPB turut bangga sudah difungsikannya Jembatan Kayugadang. Ia juga melihat jembatan tersebut dibangun dengan baik. Ukurannya pun cukup besar, sehingga kelancaran akses warga di sana menjadi terjamin.

“Hari ini (kemarin), saya sudah melihat langsung Jembatan Kayugadang ini. Alhamdulillah, saya lihat sudah dipergunakan masyarakat. Kita di BNPB tentu turut bangga melihatnya,” ungkap Lilik Kurniawan.

Lilik Kurniawan turut menjelaskan soal penanganan risiko bencana. Menurutnya, penanganan yang tepat harus dilakukan secara permanen. Jadi, bukan parsial yang sifatnya hanya rusak dan membangun. Ia pun mencontohkan penanganan Batang Anai yang dinilai berisiko terhadap lingkungan sekitarnya.

“Sebenarnya Batang Anai ini anugerah. Buktinya, keberadaan aliran sungai ini mampu menghidupkan pertanian dan sektor usaha lain yang membutuhkan air. Artinya, yang penting kita atasi itu penyebab air membesar saat hujan,” hemat Sestama BNPB.

Maksudnya, lanjut Lilik Kurniawan, bisa saja serapan air di Hulu Batang Anai memang tidak memadai. Hal itu mungkin karena adanya aktivitas penebangan pohon. “Jadi masalah-masalah seperti ini yang harus kita selesaikan. Sehingga Batang Anai tidak kita anggap sebagai ancaman, melainkan sumber kehidupan,” tukas Sestama BNPB. (da.)


Temukan berita Padangpariaman hari ini dan berita Sumbar terkini di Datiak.com.

Hasnul Uncu
Penulis