Salurkan Bantuan 23.539 KK Dalam Dua Minggu
Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni sudah terujui cepat tanggap dalam menanggulangi dampak bencana sejak sepuluh tahun lebih. Tepatnya saat Padangpariaman dilanda gempa bumi tahun 2009 lalu. Ali Mukhni selalu turun langsung ke lapangan dalam membantu warganya. Tak heran, apabila penyaluran bantuan selalu berlangsung cepat daerah berslogan Saiyo Sakato tersebut. Seperti apa buktinya?
Sejak pertengahan Maret 2020, Ali Mukhni sudah berpikir keras tentang pandemi covid-19 atau virus korona. Ia mengambil kemungkinan terburuk bahwa wabah itu bisa berdampak pada perekonomian masyarakat. Sebab, mau tidak mau, ia yakin masyarakat bakal dirumahkan menghadapai kondisi tersebut.
Ali Mukhni pun langsung mengumpulkan jajarannya. Mereka membahas langkah pencegahan hingga penanganan dampak wabah tersebut. Salah satunya soal kesiapan bantuan panganan, Ali Mukhni meminta jajarannya memastikan tidak akan ada kendala nantinya.
Prediksi Ali Mukhni ternyata benar-benar terjadi. Imbauan untuk tidak keluar rumah pun diterapkan. Perusahaan swasta hingga instasi pemerintahan, mulai menerapkan kerja di rumah atau Work From Home (WFH).
Menyikapi kondisi itu, Ali Mukhni tidak lagi berpikir panjang. Sebab, menurutnya kondisi itu bakal berdampak buruk pada perekonomian masyarakat. Sehingga, Ali Mukhni langsung meminta jajarannya mempersiapkan penyaluran bantuan.
Bantuan tahap pertama disalurkannya pada akhir Maret 2020. Jumlahnya 10 kilogram (kg) per kepala keluarga (KK). Hanya dua minggu berjalan, kebutuhan pangan itupun rampung disalurkannya untuk seluruh masyarakat terdampak covid-19 di Padangpariaman.
“Alhamdulillah, bantuan beras sudah kita salurkan kepada 22.061 KK terdampak covid-19 di Padangpariaman,” ujar bupati pencetus program Tangkas Aman (Datang Menyelesaikan Masalah Dampak Bencana) di tahun 2018 itu.
Tidak hanya dengan kekuatan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Ali Mukhni turut bersinergi seluruh lini di daerahnya tersebut. Di antaranya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Padangpariaman, sudah menyalurkan 752 KK.
Lalu perusahaan yang ada di Padangpariaman, mengarahkan CSR-nya guna menanggulangi sebanyak 553 KK. Sedangkan PKK Padangpariaman membantu 100 KK. Terakhir dari Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Padangpariaman, bantuan juga disalurkan untuk 73 KK.
“Sebenarnya masih banyak bantuan lain yang sudah kita salurkan kepada masyarakat. Bahkan perantau kita juga sangat peduli kampong halaman. Mereka tidak hanya mengirim bantuan sembako, tetapi juga bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk medis dan warga kita,” kata bupati peraih Ksatria Bakti Husada itu.
Selanjutnya, imbuh Ali Mukhni, Pemkab Padangpariaman akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT). Total bantuannya Rp 80.020.000.000,-. Yakni dari Kementerian Sosial RI sebesar Rp 35.690.000.000,-, Pemerintah Provisi Sumatera Barat Rp 16.713. 000.000,-, Pemkab Padangpariaman Rp 9 miliar, dan dari dana desa dialokasikan Rp 29.9760.000.000,-.
BLT Kemenso akan disalurkan untuk 41.768 KK terdampak covid-19 di Padangpariaman. Jumlahnya bervariasi. Rp200 ribu per KK akan diserahkan kepada 21.940 KK. Sedangkan Rp600 ribu per KK, diserahkan kepada 19.828 KK nantinya.
“Kalau BLT dari Pemprov Sumbar akan disalurkan untuk 9.285 KK, setelah pendataan ke nagari selesai dilaksanakan. Nilai bantuannya Rp600 ribu per KK selama tiga bulan ke depan,” ungkap bupati peraih Adytia Karya Mahatva Yodha itu.
Selanjutnya BLT dari Pemkab Padangpariaman, katanya akan diserahkan kepada 5.000 KK terdampak covid-19. Nilai bantuan juga Rp600 ribu per KK, yang akan disalurkan kepada 5.000 KK. Di samping itu, katanya Pemkab Padangpariaman juga menyalurkan bantuan sembako untuk 2.143 KK, yang tercatat sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan pasien yang menjalani karantina.
Selain itu, bantuan BLT juga ada yang akan disalurkan dari dana desa untuk 16.515 KK terdampak pandemic covid-19. Nilainya Rp600 ribu per KK yang diberikan selama 3 bulan. “Semoga dengan upaya ini perekonomian masyarakat kita tetap aman dalam menghadapi covid-19,” harap Ali Mukhni.
Untuk itu, Ali Mukhni kembali mengingatkan masyarakat agar selalu mengikuti imbauan pemerintah. Terlebih sekarang Sumbar sudah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ia juga mengingatkan masyarakat selalu menjalani pola hidup bersih dan sehat.
“Sebelumnya kita juga sudah berkomunikasi dengan kalangan ulama kita, agar mengajak masyarakat menjalani segala ketentuan untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran covid-19,” pungkas bupati peraih penghargaan peduli pendidikan agama dari Kementerian Agama tersebut. (da.)