Senin, 13 Mei 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Rumuskan Strategi Sosialisasi Pemilu 2024, KPU Libatkan Pegiat Medsos

Ketua dan Anggota KPU Padang Pariaman saat berdialog dengan pegiat media sosial dalam workshop yang dilaksanakan, Kamis-Jumat (10-11/11/2022). (Hasnul Uncu/DatiakFoto)
1049 pembaca

Padang Pariaman | Datiak.com – Untuk rumuskan strategi sosialisasi Pemilu 2024, KPU Padang Pariaman melibatkan pegiat media sosial. Targetnya tentu ruang media sosial (medsos) lebih ramai informasi Pemilu 2024. Hal ini, secara otomatif menyasar kalangan muda yang dominan beraktivitas di media sosial.

Pegiat medos yang dilibatkan tersebut yang berkecimpung diberbagai platform. Di antaranya Instagram, Facebook, Blog, YouTube, TikTok, serta Twitter. Mereka diberikan materi kepemiluan lewat workshop yang digelar Kamis-Jumat (10-11/11/2022).

Dalam workshop itu, KPU Padang Pariaman menghadirkan narasumber dari kalangan pegiat media sosial hingga akademisi. Yakni Founder MinangLipp Rico Sapta Hadi, yang memberikan tips untuk rumuskan strategi sosialisasi Pemilu 2024 di medsos.

Sedangkan narasumber dari kalangan akademisi, yaitu Rahmi Fahmy dari Universitas Andalas, memaparkan ide-ide menarik untuk memaksimalkan sosialisasi kepemiluan. Dia menyarankan agar membangun branding yang kuat untuk mudah menarik minat kalangan muda.

Lalu, narasumber terakhir yaitu Reno Fernandes yang merupakan akademisi ilmu sosial dari Universitas Negeri Padang. Menurutnya, menyasar kalangan muda/pemilih pemula yang dominannya pelajar, tentu lewat jalur pendidikan.

Ia pun menyarankan agar pendidikan politik dapat menjadi bagian dari mata pelajaran tambahan di sekolah. Sehingga, siswa memahami bagaimana pentingnya berpatisipasi atau menggunakan hak pilihnya dalam pemilu. Hal itu dinilai sangat efektif mendorong partisipasi pemilih pemula.

Usai pemaparan materi oleh seluruh narasumber yang dihadirkan, Ketua KPU Padang Pariaman, Zulnaidi, serta seluruh Anggota Komisioner KPU Padang Pariaman, berdialog dengan para pegiat media sosial tersebut. KPU meminta ide-ide untuk memaksimalkan sosialisasi dan pendidikan kepemiluan di media sosial.

“Sekarang merupakan era digital, sekitar 70 sampai 80 persen penduduk Indonesia aktif di media sosial, yang sebagian besar didominasi oleh generasi muda,” kata Ketua KPU Padang Pariaman, Zulnaidi, usai workshop tersebut, Jumat (11/11/2022).

Pihaknya melaksanakan workshop bersama penggiat media sosial di Padang Pariaman, untuk menyusun strategi agar sosialisasi dan pendidikan kepemiluan dapat dimaksimalkan. Targetnya tentu untuk menumbuhkan partisipasi pemilih pada Pemilu Serentak 2024.

“Untuk Pemilu 2024, target partisipasi pemilih yang ditetapkan KPU Pusat yaitu 77,5 persen. Target itu meningkat dibandingkan target pemilu sebelumnya,” ungkap Zulnaidi, yang didampingi seluruh Anggota Komisioner KPU Padang Pariaman. Yakni Ratna Juita, Ory Sativa Syakban, Dewi Aorora, dan Erik Eksrada.

Kata Zulnaidi, workshop tersebut juga bentuk strategi baru KPU, dari hasil evaluasi Pemilu 2019 dan 2020. Sebab, pada pemilu sebelumnya itu, beragam upaya yang dilakukan pihaknya ternyata belum mampu meningkatkan partisipasi pemilih secara signifikan.

“Pada waktu itu (pemilu sebelumnya, red), kami sudah melaksanakan berbagai macam strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Namun, hasilnya belum maksimal, hanya mampu meningkatkan partisipasi 5 persen,” ungkap Zulnaidi, yang juga didampingi Sekretaris KPU Padang Pariaman, Darlis.

Menurutnya, pemanfaatan media sosial salah satu cara efektif untuk memberikan sosialisasi dan pendidikan kepemiluan kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Terlebih dengan melibatkan para pegiat media sosial.

“Kami sangat berharap teman-teman pegiat media sosial yang ikut workshop ini, dapat memberikan ide-ide cermerlangnya. Jadi, hal ini tidak berakhir pada workshop ini saja, namun setelah workshop kita akan bentuk grup WhatsApp,” kata Zulnaidi.

“Namun, jujur kami sampaikan bahwa ini kita lakukan misi untuk menyukseskan pemilu yang tentunya tanggung jawab bersama. Artinya, kami tidak ada menyediakan bajet khusus untuk publikasi yang dilakukan teman-teman pegiat media sosial nantinya,” tambah Zulnaidi.

Literasi pemilih terhadap generasi muda, lanjut Zulnaidi, diperlukan agar kelompok masyarakat tersebut peduli dengan pemilu. Hal itu tentunya dibuktikan dari capaian partisipasi pemilih muda di tahun 2024 mendatang. Makanya, penting untuk rumuskan strategi sosialisasi Pemilu 2024.

“Jumlah pemilih di Padang Pariaman berdasarkan data pemilih berkelanjutan per Oktober mencapai 309.365 orang. Dari Jumlah tersebut yang berusia 17 sampai 20 tahun mencapai 12.562 orang, dan usia 21 sampai 30 tahun berjumlah 54.361 orang,” tukas Zulnaidi.

Usai workshop, seluruh pegiat media sosial yang hadir, menyatakan siap mendukung suksesnya Pemilu 2024 di Padang Pariaman. Menurut mereka, suksesnya pemilu memang tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, mereka siap membantu untuk rumuskan strategi sosialisasi Pemilu 2024 di Padang Pariaman.

Mereka menyatakan kesiapan agar KPU Padang Pariaman menghimpun mereka ke dalam satu grup WhatsApp. Sehingga, koordinasi mereka lancar ke depannya, dalam menyalurkan ide. Selain itu, pegiat media tersebut juga bisa membentuk tim untuk membantu mengembangkan ide-ide sosialisasi kepemiluan di media sosial. (da.)


Hasnul Uncu
Penulis