Pelaku Pembobolan Rekening Beraksi Jelang Lebaran 2023 Pakai Modus Baru
Aksi pelaku pembobolan rekening sekarang modusnya makin beragam. Sehingga, nasabah perbankan mesti ekstra hati-hati. Sebab, pelaku kejahatan ini, menyasar ponsel nasabah sebagai pintu masuk mereka.
BARU-baru ini ada modus pelaku pembobolan rekening nasabah perbankan. Aksinya dimulai dengan mencari pintu masuk via ponsel nasabah. Hal itu diungkapkan Direktur Keuangan dan Layanan Korporasi PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa), Siti Hidayati, dalam acara buka besama di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).
Siti mengatakan, modus kejahatan pelaku pembobolan rekening tersebut tebilang baru. Makanya, masyarakat yang menjadi nasabah perbankan mesti hati-hati dan cerdas dalam menggunakan ponsel. Misalnya ketika berinterasksi via pesan singkat.
“Baru-baru ini, ada modus berupa chat dan menyertakan file berekstensi APK. Itu jangan sampai dibuka atau diklik. Acuhkan saja, langsung hapus chat-nya. Ini modus baru kejahatan oleh pelaku pembobolan rekening,” ungkap Siti.
Jadi, warga mesti hati-hati dengan modus-modus pelaku pembobolan rekening tersebut. Sebab, dengan aksi itu, pelaku mendapatkan data nasabah, sehingga dapat mengirimkan kode OTP. Setelah itu, ia menghubungi nasabah guna mendapatkan informasi kode OTP itu.
“Penting diketahui, bank sebelumnya tidak pernah menanyakan kode OTP kepada nasabah. Jadi, yang meminta kode OTP sudah pasti pelaku penipuan. Sekali lagi, kami ingatkan nasabah agar hati-hati,” tukasnya.
Mencegah Aksi Pelaku Pembobolan Rekening via Ponsel
Aksi pelaku pembobolan rekening bukanlah hal baru. Baik dengan meretas ponsel nasabah ataupun melakukan skamming, dengan cara meletakkan alat khusus di mesin ATM. Tindakan-tindakan ini, sebenarnya mudah dicegah oleh nasabah.
Terdapat sejumlah langkah dasar yang mesti diterapkan nasabah, agar rekeningnya terhindar dari pelaku pembobolan rekening via ponsel. Berikut cara-caranya:
1. Blokir Chat/Nomor tak Dikenal
Jika Anda mendapatkan chat dari nomor tak dikenal, sangat dianjurkan untuk memblokirnya. Terlebih, chat itu berisikan pesan dengan link informasi tak masuk akal. Misalnya, dapatkan pulsa ratusan ribu gratis. Atau kuota internet gratis, dan banyak lagi.
2. Tidak Mengakses Situs Berbahaya
Umumnya, Google Chrome sebagai alat penjelajah internet yang umum digunakan di Indonesia, selalu memberikan peringatan ketika situs yang Anda akses berbahaya. Jika mendapatkan peringatan tersebut, baiknya langsung menutup jendela situ itu.
