Rabu, 15 Mei 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Pekerjaan Tol Padang-Pekanbaru di Tarok 2×11 Kayu Tanam Terhalang Lagi

Pihak Hanafi Cs saat pemasangan plang peringatan di atas tanah mereka, pekan lalu. Kondisi tersebut membuat akses menuju titik pengerjaan tol di Tarok terblokir. (Foto: Hanafi Cs)
268 pembaca

Padang Pariaman | Datiak.com – Lagi dan lagi, pekerjaan Tol Padang-Pekanbaru di Tarok, Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam terhalang. Perkaranya masih terkait warga yang menggugat ganti kerugian lahan. Kali ini, protes disampaikan Hanafi, Mamak Kepala Waris (MKW) Kaum Dt Tianso Suku Guci.

Gugatan yang dilakukan Hanafi Cs menyebabkan terhentinya aktivitas pekerjaan Tol Padang-Pekanbaru di Tarok itu. Pemblokiran terjadi lantaran Hanafi Cs melarang tanah miliknya dilalui.

“Kami ingin persoalan ini segera diselesaikan oleh pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab,” ujar Nedi Rinaldi Singkuan, Kuasa Hukum Hanafi Cs, pekan lalu.

Nedi menegaskan bahwa kejadian tersebut telah memasuki fase hukum yang inkrah. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menyelesaikannya.

“Aksi ini didasarkan pada putusan Mahkama Agung (MA) RI dalam perkara perdata terkait belum adanya penggantian tanah dari pihak tol ataupun pemerintah,” jelasnya.

Meskipun Hanafi dan pihaknya sebelumnya telah bersikap kooperatif dengan membuka akses jalan, sambungnya, namun tanpa adanya kejelasan terkait penggantian tanah, mereka terpaksa melakukan pemblokiran. “Kami memagari tanah Hanafi CS karena belum ada penggantiannya,” tambah Nedi.

Dampak dari pemblokiran tersebut terlihat dengan terhentinya sejumlah truk yang biasanya melintas di area tersebut. Aktivitas pengerjaan proyek tol pun terkendala.

Permasalahan ini menyoroti kompleksitas penyelesaian sengketa tanah yang menjadi kendala utama dalam kelanjutan proyek tol Padang-Pekanbaru.

Petugas Pembebasan Lahan dan Hubungan Masyarakat PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), Andi Prahmana, membenarkan kejadian pemblokiran akses menuju titik pekerjaan Tol Padang-Pekanbaru di Tarok tersebut. Hanya saja, ia belum memberikan jawaban ketika ditanyai terkait upaya penyelesaian kondisi itu.

Sebenarnya, kendala tanah yang membuat pekerjaan tol Padang-Pekanbaru di Tarok memang cukup sering terjadi. Beberapa bulan lalu, pemblokiran juga dilakukan masyarakat yang mengaku belum adanya ganti rugi atas tanah mereka.

Namun, pemblokiran jalan masuk di Tarok City itu akhirnya diselesaikan dengan turunkan tim gabungan SatpolPP Padang Pariaman bersama TNI dan Polri.

Saat itu Kepala Dinas SatpolPP Damkar Padang Pariaman, Syofrion menegaskan, agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang menghambat proyek strategis nasional, seperti tol.

“Kalau sudah turun tim gabungan, berarti itu sudah jelas ya. Sudah dikaji semua aturannya,” tegas Syofrion.

Ia pun mengatakan, apabila masyarakat merasa dirugikan seperti adanya tanah yang tidak diganti rugi, silahkan melakukan upaya hukum.

“Kalau bertindakan sepihak apalagi mengganggu pekerjaan untuk kepentingan umum, itu malah bisa ditindak,” tukasnya. (*)


Putri Maharani
Penulis