Kamis, 28 Maret 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Terbaru Hari Ini dan Info Terkini

Padang Pariaman Berisiko Tinggi Bencana Tsunami, Mitigasi 14 Nagari Harus Matang

Wali nagari yang wilayahnya berada di zona risiko terpapar tsunami menandatangani nota kesepahaman untuk upaya memaksimalkan mitigasi bencana. (Hasnul Uncu/DatiakFoto)
786 pembaca

Padang Pariaman | Datiak.com – Ternyata, Padang Pariaman berisiko tinggi bencana tsunami. Hal itu terungkap saat Pengukuhan Nasional Masyarakat Siaga Tsunami Nagari Tapakih oleh National Tsunami Ready Board (NTRB), dan Launching Program IDRIP Bantuan World Bank, di Hall Kantor Bupati Padang Pariaman, Selasa (7/3/2023).

Kegiatan itu dihadiri oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi, Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, Plt Kalaksa BPBD Sumbar, Wakil Rektor Unand, Direktur Poltekpel Sumbar, unsur Forkompimda, kecamatan, nagari, dan lainnya.

Kalaksa BPBD Padang Pariaman Budi Mulya menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun masyarakat yang sadar akan mitigasi bencana. Sebagaimana ketahui, katanya Tsunami Ready Community (TRC) dan Program IDRIP khusus bagaimana menciptakan kesiapsiagaan dan pencegaan bagi masyarakat yang berisiko terpapar bencana khususnya tsunami.

“Padang Pariaman berisiko tinggi bencana tsunami megathrust Mentawai,” ungkap Budi saat menyampaikan laporan kegiatan tersebut.

Jadi, sambungnya, output kegiatan itu nantinya bagaimana pengukuhan Nagari Tapakih dapat menjadi percontohan nagari lain. Sehingga, nagari lain yang berisiko terpapar tsunami juga mengusulkan untuk masuk program serupa.

“Ada 14 nagari kita yang berada zona risiko terpapar tsunami. Sebanyak 60 ribu jiwa di dalamnya. Tentunya program ini sangat membantu kita dalam penanganan risiko ini,” ucapnya.

Untuk itu, pihaknya sangat berterima kasih kepada BNPB dan BMKG yang terus mendukung Padang Pariaman dalam mencerdaskan masyarakat di zona risiko terpapar tsunami. Termasuk juga dukungan BPBD Sumbar.

Sedangkan Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmang, menjelaskan bahwa Pemkab Padang Pariaman sangat berharap dukungan BNPB dan BMKG terus berlangsung di Padang Pariaman. Sebab, Padang Pariaman memang berisiko terhadap bencana gempa dan tsunami.

“Padang Pariaman berisiko tinggi bencana tsunami dengan paparan wilayah sebanyak 6 kecamatan. Dalam rangka membangun masyarakat siaga tsunami, sudah dibentu TRC. Lalu destana di nagari yang berisiko paparan tsunami,” ungkapnya.

“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah. Sehingga kondisi Padang Pariaman berisiko tinggi bencana tsunami dapat diminimalisir korban apabila bencana itu terjadi,” harap Rahmang.

Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi mengatakan, Sumbar memang memiliki kelas risiko tinggi bencana dengan nilai 144,39. Begitupun dengan Kabupaten Padang Pariaman berisiko tinggi bencana tsunami dengan nilai kelas indeksnya 156,73.

“Tahun 2023 BMKG dan BNPB dengan dukungan Bank Dunia telah melakukan program IDRIP yang akan mendukung upaya Indonesia dalam hal ketangguhan bencana dan pendekatan konprehensif pada kesiapan pemerintah daerah dan pusat,” jelasnya.

Kegiatan IDRIP tersebut, sambungnya, dilaksanakan oleh BMKG dan BNPB. Ada 3 komponen kegiatan dalam program IDRIP. Yakni peningkatan tata kelola risiko bencana dan kesiapsiagaan, perluasan jaringan sistem monitoring dan peningkatan kualitas layanan informasi, dan dukungan pelaksanaan proyek. (da.)


hasnul uncu wartawan datiak
Adellar Prasetya
Hasnul Uncu
Penulis