Sabtu, 1 April 2023

Datiak.com

Berita Terbaru Hari Ini dan Informasi Terkini

Martinus Dahlan, Terobos Puncak Karir karena Bukti Kinerja

Pj Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan. (Foto: Sabarial/Datiak.com)
592 pembaca

Sekda Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan, dipercaya oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai Pj Bupati Kepulauan Mentawai untuk 1 tahun ke depan. Amanah itu ia peroleh bukan tanpa alasan. Martinus Dahlan memang sosok ASN yang berkinerja baik dalam karirnya.

MARTINUS Dahlan, sukses menerobos puncak karirnya sebagai ASN. Hal itu setelah Menteri Dalam Negeri menerbitkan Surat Keputusan Nomor 131.13-1221 Tahun 2022, tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat. Sahnya pada Minggu pagi (22/5), ia dilantik menjadi Pj Bupati Mentawai oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi.

Martinus memang baru 2 tahun mengemban jabatan tertinggi bagi ASN di tingkat pemerintahan daerah. Namun, ia salah seorang ASN yang sangat memahami Bumi Sikerei tersebut. Sebab, selama berkarir, Martinus selalu bekerja dengan baik. Pembuktiannya kontras sejak ia diamanahkan sebagai sekretaris camat (sekcam) 22 tahun silam.

Diusia muda, yakni 32 tahun, pria kelahiran Tapanuli 10 Februari 1969 ini sudah diamanahkan menjadi Sekcam Sikabaluan (sekarang Siberut Utara). Hal itu setelah dirinya mengikuti pelatihan prajabatan golongan III pada tahun 1999. Martinus Dahlan pun sangat bersemangat mendapatkan tugas tersebut. Sebab, Sikabaluan tempat dirinya dibesarkan.

Selama mengemban amanah sebagai sekcam, Martinus Dahlan benar-benar menjadikan momentum untuk membenahi kampung halamannya itu. Ia sangat totalitas dalam bekerja. Sehingga, setelah 2 tahun menjabat, yakni pada tahun 2002, alumnus Jurusan Ilmu Sosial dan Politik Universitas Ekasakti tahun 1994 ini pun dipromosikan ke lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Kepulauan Mentawai.

Di sekretariat daerah, Martinus Dahlan ditugaskan menjadi Plt Kabag Perekonomian. Suami Prisilia ini pun menjalani mandat itu dengan baik hingga 2004. Sejak itu, ayah dari Renstra Prima Danu dipercaya mengemban jabatan teknis di sekretariat daerah hingga 2009. Ia 2 kali menjadi kasubag selama 2004-2009. Bahkan, dari tahun 2007-2009, Martinus Dahlan juga diberi amanah sebagai Kabag Pemerintahan Umum.

Melihat kemampuannya yang bisa berkinerja baik di setiap bagian tugasnya di sekretariat daerah, Bupati Kepulauan Mentawai pun matang memberi tugas besar kepadanya. Yakni menjadi Camat Sipora Utara, yang kecamatan pusat Kepulauan Mentawai. Ia dilantik menjadi camat di tahun 2010.

“Sebagai abdi negara dan pelayan bagi masyarakat, kita mesti siap bekerja dan ditempatkan dimana saja. Alhamdulillah, semua amanah yang diberikan oleh pimpinan dapat kami kerjakan dengan baik,” ujar pria berdarah Mentawai dari jalur ibu ini.

Sayangnya, tak lama Martinus Dahlan mengenyam amanah sebagai camat. Sebab, ia dipromosikan ke kursi eselon 2, yakni sebagai Kepala Dinas Koperindag Mentawai. “Saya ditugaskan di Dinas Koperindag itu sampai tahun 2011,” kenang lulusan Magister Manajemen Universitas Negeri Padang (UNP) ini.

Setelah setahun di Dinas Koperindag itu, Martinus Dahlan dipromosikan kembali ke sekretariat daerah. Ia dipercaya sebagai Asisten II Bidang Perekonomian. Kala itu, estafet kepemimpinan Kepulauan Mentawai dilanjutkan oleh Bupati Yudas Sabaggalet berpasangan dengan Wakil Bupati Rijel Samaloisa.

Tampaknya, Yudas Sabaggalet memang memiliki strategi khusus menarik Martinus Dahlan ke sekretariat daerah tersebut. Yakni untuk menggerakkan misinya dalam peningkatan SDM pemerintahan di Mentawai. Buktinya, tak lama di sekretariat daerah, Martinus Dahlan ditugaskan memimpin Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

“Lebih kurang 2 tahun, semenjak tahun 2012 hingga 2014 memimpin Badan Kepegawaian Daerah (sekarang BKPSDM, red). Setelah itu, ditarik lagi ke sekretariat daerah sebagai Asisten I hingga tahun 2015. Memang, rata-rata tidak ada yang lama di posisi tersebut. Durasi maksimalnya hanya 2 tahun saja,” kenangnya sembari tersenyum.

Namun setelah itu, Martinus Dahlan ternyata mendapat tugas panjang. Ia diamanahkan sebagai Sekretaris DPRD Kepulauan Mentawai di tahun 2015 hingga 2019. Menjelang akhir tahun 2019, ia pun kembali ditarik ke sekretariat daerah, untuk menjabat Asisten I.

“Nah, karena pak sekda Syaiful Jannah yang waktu memasuki masa purna bakti, terjadi kekosongan Sekda Kepulauan Mentawai. Setelah dilaksanakan seleksi terbuka, akhirnya saya diamanahi menggantikan beliau sebagai orang tua ASN di lingkungan Pemkab Kepulauan Mentawai. Mau tidak mau, kita harus siap menerima amanah tersebut,” katanya.

Jadi Pj Bupati

Kini, Martinus Dahlan dipercaya menjadi Pj Bupati Kepulauan Mentawai. Ia mengaku sempat terkejut mendapatkan amanah tersebut dari Kemendagri. Baginya, menjadi Pj Bupati, suatu amanah yang akan dipertanggungjawabkan dunia maupun akhirat.

Untuk itu, Martinus Dahlan tak ingin memikirkan desas-desus perpanjangan jabatan. Yang jelang, ia bertekad akan bekerja lebih totalitas bekerja selama amanah itu diberikan kepadanya. Yakni dengan membuktikan adanya pembangunan selama dirinya menjadi Pj Bupati Mentawai 1 tahun ke depan.

“Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya dengan kebersamaan dan komunikasi yang baik. Kalau itu sudah terbangun, predikat daerah 3T akan hilang di Mentawai. Minimal tinggal 1T saja, seperti pesan pak gubernur (Mahyeldi, red),” hematnya.

“Apa pun tantangan yang kita hadapi, kalau sudah bersama-sama dan mau mengkomunikasikan, pasti ada jalan. Jangan masalah dibiarkan berlarut-larut. Kalau ada kendala cepat sampaikan dan kita cari solusinya,” tukas Martinus Dahlan. (da.)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

Sudah ditampilkan semua