Rabu, 15 Mei 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Kecelakaan Bus ALS di Malalak: 26 Korban Dilarikan ke RSUD Padang Pariaman

Kecelakaan tunggal dialami bus ALS di Karak Pipia, Jorong Nyiu, Nagari Malalak Selatan, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Senin sore (15/4/2024). (Gambar: Polres Padang Pariaman)
318 pembaca

Kecelakaan Bus ALS di Malalak Diduga Masalah Rem

Padang Pariaman | Datiak.com – Kecelakaan bus ALS di Malalak terjadi pada Senin sore (15/4/2024). Sebanyak 26 orang yang menjadi korban dilarikan ke RSUD Padang Pariaman di Nagari Parik Malintang.

Camat Malalak, Zulwardi, menjelaskan bahwa kecelakaan itu terjadi di Karak Pipia, Jorong Nyiu, Nagari Malalak Selatan, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. Kecelakaan diduga karena rem bus tidak berfungsi dengan baik.

“Korban kecelakaan ini sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Ada yang ke RSUD Padang Pariaman dan Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi,” jelasnya.

“Bus ini dilaporkan berangkat dari Medan dengan tujuan Jakarta. Banyak penumpang yang mengalami luka berat hingga ringan. Salah seorang korban meninggal dunia,” sambungnya.

kecelakaan bus als di malalak 26 korban dilarikan k1
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mendampingi langsung proses penanganan korban kecelakaan di RSUD Padang Pariaman. (Gambar: Polres Padang Pariaman)

Katanya, dalam beberapa hari belakangan, sudah terjadi tiga kecelakaan di jalur alternatif Padang ke Bukittinggi itu. Lokasi kecelakaannya pun sama.

Sedangkan Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menjelaskan bahwa sudah 26 korban kecelakaan bus ALS di Malalak yang masuk ke RSUD Padang Pariaman.

“Dari 26 orang korban itu, 2 orang di antaranya anak-anak, dan 24 lainnya orang dewasa,” ujar Kapolres.

Ia membenarkan bahwa terdapat 1 orang korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan bus ALS di Malalak tersebut. Lalu, sebanyak 5 orang mengalami luka berat, dan 20 orang lainnya luka ringan.

Seperti diketahui Jalan Sicincin-Malalak-Balingka (Simalaka) digunakan sebagai jalur one way (satu arah) dari Bukittinggi menuju Kota Padang. Rekayasa lalu lintas ini dilakukan untuk mengurai kamacetan sejak arus mudik hingga pasca Lebaran. (*)


Putri Maharani
Penulis