Hari Jadi Ke-42 Desa Matotonan, Jaga Kekhasan Adat Mentawai
Mentawai |Datiak.com – Hari Jadi Ke-42 Desa Matotonan bakal jatuh pada tanggal 10 Agustus. Momentum ini biasanya diisi dengan beragam pagelaran adat dan budaya khas Mentawai. Sebab, Desa Matotonan satu-satunya desa yang masih mempertahankan secara kental nilai-nilai adat dan budaya Bumi Sikerei tersebut.
Kepala Desa Matotonan, Ali Umran Sarubei, membenarkan hal itu. Ia memastikan perayaan Hari Jadi Ke-42 Desa Matotonan berlangsung lebih meriah dari tahun sebelumnya. “Rangkaian kegiatan dimulai pada 9-10 Agustus 2022. Seluruh rancangan kegiatan hasil musyawarah yang kita lakukan dengan tokoh masyarakat Desa Matotonan,” ujar Ali Umran.

Adat dan budaya Mentawai, sambungnya, sangat penting dilestarikan karena sangat besar nilainya. Baik dari sisi sosial ataupun ekonomi. “Kegiatan Pesta adat dan budaya ini sudah menjadi salah satu event tahunan yang diadakan Pemerintah Desa Matotonan,” kata Ali Umran.
“Dan pesta adat ini hanya ada di Desa Matotonan. Artinya, tidak dimiliki oleh desa lainnya di Mentawai. Makanya, kegiatan ini salah satu bentuk mempertahankan adat dan budaya Mentawai, tidak boleh punah dan hilang,” sambungnya.
Dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi Ke-42 Desa Matotonan, tambahnya, juga diadakan seminar oleh Assosiasi Tradisi Lisan (ATL) pada 11 Agustus 2022. Nara sumbernya yaitu DR Pudentia MPSS, DR Mukhlis Paeni, DR (CAND) Yudas Sabaggalet MM, DR Undri MHum, dan Kepala Desa Matotonan.
“Seminar ini bakal dihadiri seluruh ATL se-Indonesia. Moderator seminar yaitu DR Zulfa MPdHum. Kegiatan ini menjadi salah satu yang membedakan peringatan hari jadi Desa Matotonan tahun ini dengan tahun sebelumnya,” papar kades.
Kemarin, Kades Matotonan dan Camat Siberut Selatan, Hijon, menemui Pj Bupati Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan. Tujuannya untuk melaporkan persiapan kegiatan, sekaligus mengundang bupati membuka kegiatan Hari Jadi Ke-42 Desa Matotonan tersebut.

Martinus Dahlan pun sangat menyambut positif maksud kedatangan Ali Umran dan Hijon tersebut. Ia berjanji bakal hadir di hari kegiatan. “Ini kegiatan yang sangat positif dan pantas untuk didukung. Sebab menjadi media untuk menjaga kelestarian adat dan budaya Mentawai,” tukas bupati.
Seperti diketahui, Desa Matotonan berada jauh di pedalaman Pulau Siberut. Tepatnya di ujung Kecamatan Siberut Selatan, yang berbatasan langsung dengan Kawasan Konservasi Alam Taman Nasional Siberut. Dulunya, desa ini dinamakan Rereiket Hulu. Masyarakat di desa itu, bermukim dengan cara menyebar di pebukitan di sana. (da.)
- Gabung dan dapatkan juga informasi terbaru di Grup Facebook Datiak.com.
- Update informasi juga bisa dilihat di Halaman Facebook Datiak.com.
- Bisa juga dapatkan update dengan ikuti kami di Google Berita.