Senin, 13 Mei 2024

Datiak.com

Berita Sumbar Hari Ini, Info Terbaru dan Terkini

Bid’ah Kerap Diperdebatkan, Suhatri Bur: Harus Dipahami dengan Kompleks

Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, menjelaskan klaim tentang iman dan kekafiran serta praktek membid’ahkan amalan orang lain. (Foto: Diskominfo Padang Pariaman)
131 pembaca

Suhatri Bur Sorot Problematika Klaim Bid’ah

Padang Pariaman | Datiak.com – Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, menyorot problematika klaim bid’ah. Ia menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap isu-isu kontemporer yang melanda umat Islam. Terutama dalam konteks klaim tentang iman dan kekafiran serta praktek membid’ahkan amalan orang lain.

Dalam sebuah forum intelektual yang berlangsung di STIT Syekh Burhanudin Pariaman, beliau secara tegas menegaskan perlunya menjaga kebersamaan dan memahami kompleksitas konsep bid’ah.

“Dalam masyarakat kita saat ini, seringkali terjadi perselisihan yang disebabkan oleh klaim tentang siapa yang beriman dan siapa yang kafir. Hal ini disertai dengan praktek membid’ahkan amalan orang lain, di mana satu kelompok menganggap hanya amalan mereka yang benar,” ungkap Suhatri Bur dengan tegas.

Menyoroti isu bid’ah, Suhatri Bur menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap konsep tersebut. “Bid’ah merupakan masalah yang kompleks. Ada pandangan yang menganggapnya sebagai kesalahan yang harus diperbaiki, namun ada pula yang melihatnya sebagai bentuk kreativitas yang diperbolehkan, dengan syarat tidak bertentangan dengan ajaran Al Quran dan Assunnah,” jelasnya.

Dalam konteks ini, Bupati Bur menegaskan bahwa penting bagi umat Islam untuk memiliki pedoman yang jelas sesuai dengan ajaran Al Quran dan Sunah Rasul. “Klasifikasi suatu perbuatan sebagai bid’ah jika tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW merupakan kepicikan dalam berpikir dan menalar firman Allah,” tandasnya.

Acara yang berlangsung di STIT Syekh Burhanudin Pariaman juga merupakan momentum penting dalam memperkuat jaringan silaturahmi antara sesama alumni dan para tuanku di tengah masyarakat. Tema utama acara tersebut adalah rekognisi kepemimpinan tuanku, kompetensi, tradisi, dan aktualisasi.

“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas digelarnya kegiatan ini. Ini menandai langkah penting dalam memperkuat dan memelihara tali silaturahmi antar sesama Alumni, dan para tuangku di tengah masyarakat,” ucap Bupati Bur dengan penuh semangat.

Dalam acara tersebut, tokoh-tokoh terkemuka seperti Prof Duski Samad Tk Mudo, Muhammad Nur Tk Bagindo, dan Zalkhairi Tk Bagindo, memberikan kontribusi yang berharga dengan menyampaikan pandangan dan pengetahuan mereka tentang tema yang diangkat.

“Kehadiran tokoh-tokoh dan narasumber yang berkualitas menjadi poin penting dalam memperkaya wawasan dan memperkokoh hubungan antar lembaga serta masyarakat dalam membangun silaturahmi yang berkesinambungan,” tambahnya.

Acara tersebut dipandu dengan cermat oleh Wakil Ketua I STIT SB Pariaman, Heri Surikno, yang memastikan adanya ruang bagi dialog dan kerjasama yang konstruktif. Harapannya, partisipasi aktif dari para peserta akan mendorong terwujudnya kerjasama yang lebih erat dan dampak positif yang lebih luas bagi pembangunan masyarakat serta pemeliharaan nilai-nilai tradisional yang kental dengan semangat silaturahmi. (*)


Putri Maharani
Penulis