Anak KPM PKH di Agam Bentuk IMPKH Pertama di Indonesia
Agam | Datiak.com – Anak KPM PKH di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, membentuk Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Keluarga Harapan (IMPKH). Tujuannya untuk mengayomi anak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), memiliki ruang untuk berbagi ilmu dalam pengembangan pendidikannya.
Pendamping Sosial PKH Kecamatan Tanjung Mutiara, Rodi Indra Saputra, menjelaskan bahwa PKH merupakan program sosial unggulan pemerintah, yang langsung digerakkan oleh Kementerian Sosial. PKH bukan sekadar menyalurkan bantuan, tetapi mengedukasi KPM untuk meningkatkan taraf atau derajat ekonominya.
“Makanya, salah satu syarat menjadi penerima bantuan atau KPM PKH yaitu terpenuhinya komponen pendidikan, atau KPM memiliki anak yang masih sekolah,” ujar Rodi saat bersama anak-anak KPM PKH Kecamatan Tanjung Mutiara.
Dengan demikian, lanjut Rodi, banyaknya masyarakat kurang mampu yang terdaftar sebagai penerima PKH, secara otomatis juga melibatkan puluhan juta anak-anak mereka yang sedang berjuang di dunia pendidikan. Tentunya, perjuangan itu harus bisa diwadahi dan dikontrol secara baik, agar perjuangan mereka bisa mencapai titik yang diinginkan oleh prorgam PKH. Muaranya yaitu mengangkat derajat kelurga mereka dengan cara keluar dari kemiskinan.
“Namun dari hasil diskusi saya beberapa hari ini belakangan dengan anak-anak KPM PKH di Tanjung Mutiara ini, kami menangkap realita di lapangan, bahwasanya masih banyak anak-anak KPM yang putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi,” ungkap Rodi.
Menyikapi hal itu, diskusinya dengan anak para penerima bantuan PKH menghasilkan ide cemerlang. Yakni membentuk organisasi khusus untuk mewadahi anak-anak KPM PKH yang kini “menimba” ilmu di jenjang Sekolah Mengah Atas (SMA) dan perguruan tinggi. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan mereka.
“Harapan kita organisasi bisa menjadi wadah berbagi informasi tentang dunia pendidikan. Kalau untuk kepengurusan nanti kita serahkan sepenuhnya ke anak-anak KPM di sini. Jadi, kita pendamping cukup mengarahkan saja dan memberikan masukan agar sesuai dengan yang direcanakan,” papar Rodi.
Rodi pun sangat mengapresiasi anak-anak KPM yang didampinginya tersebut dalam pembentuan IMPKH. Ia berharap organisasi yang mungkin satu-satunya di Sumatera Barat bahkan di Indonesia tersebut, bisa melahirkan generasi emas ke depannya. Setidaknya untuk berhasil dalam meningkatkan derajat ekonomi keluarga merek.
Anak KPM PKH Pertama yang Pimpin IMPKH
Sehari usai membentuk IMPKH, para anak KPM PKH di Tanjung Mutiara itupun langsung melakukan pembentukan pengurus. Dimulai dengan pemilihan Ketua Umum IMPKH, yang dilaksanakan di Los Pasar Muara Putus.
“Hasil rapat perdana IMPKH, anak KPM PKH bernama Wely Anisa yang dipercayai rekan-rekannya sebagai ketua umum IMPKH. Wely sekarang berstatus mahasiswi IAIN Bukittinggi,” ujar Rodi.
Kata Rodi, pemilihan dilakukan IMPKH secara musyawarah, dengan sistem perwakilan dari jorong. Jadi, yang diusulkan dalam pemilihan tersebut yaitu Wely Anisa (Jorong Masang), Mia Fransiska (Jorong Labuhan), Iftiras Risma (Muara Putus), Hari Rama Putra (Ujung Labung Timur), dan Rafli Sanjani (Jorong Masang Timur).
“Setelah Wely disepakati menjadi ketua mereka, dimulai pembentukan struktur pengurus. Hari Rahma Putra pun dipilih sebagai sekretaris umum, sedangkan Mia Fransiska sebagai bendahara umumnya. Selanjutnya, kelima formatur itu bertugas menyusun struktur lengkapnya,” papar Rodi.
Sedangkan Wely menjelaskan bahwa dirinya siap menjalankan amanah yang diembankan rekan-rekannya di IMPKH. Ia akan menjalani amanah sebaik mungkin sebagai bentuk pengabdian terhadap kampung halaman mereka.
Wely berjanji dalam waktu dekat merampungkan struktur kepegurusan. Selanjutnya, ia dan rekan-rekannya bakal mensosialisasikan organisasi itu ke jorong-jorong. “Kita aka jalan ke jorong-jorong dan bersilaturahmi dengan kawan-kawan (anak KPM PKH lainnya, Red). Sekaligus menjelaskan apa yang dimaksud dan tujuan dibentuknya IMPKH ini,” ujar Wely.
Wely pun bertekad organisasi tersebut benar-benar menjadi wadah peningkatan kemampuan anak KPM PKH. Salah satunya dengan melaksanakan program-program latihan kepemimpinan dasar nantinya. “Melihat kondisi pendidikan kawan-kawan sekarang, saya berkeinginan juga membentuk kelompok belajar rutin per jorong. Nanti akan dipantau beberapa orang di masing-masing jorong. Tapi tetap masih dalam ruang lingkup anggota IMPKH,” ungkapnya.
“Tentunya semua visi-misi ini bisa terlaksana secara bersama. Makanya saya dan rekan-rekan yang kini sudah di IMPKH sangat mengharapkan bimbingan dan arahan segala pihak,” tukas Wely. (da.)
Temukan berita Agam hari ini dan berita Sumbar terkini di Datiak.com.