100 Hari Kerja Bupati Solsel Minta OPD Contoh Camat SBJ
Solok Selatan | Datiak.com – Bupati Solsel Khairunas menilai Camat Sangir Balai Janggo (SBJ) paling siap mengorbitkan program 100 hari kerja Bupati Solsel. Bahkan, jadwal peresmian program unggulan (progul) tersebut bertepatan dengan 100 hari kerja yang dicanangkan Bupati Khairunas dan Wabup Yulia Efi.
“Camat SBJ paling siap menjalankan program 100 hari kerja. Mudah-mudahan menjadi contoh bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya di Solok Selatan,” ungkap bupati, Kamis (5/8/2021).
Kesiapan Camat SBJ mensukseskan progul 100 hari kerja Bupati Solsel (Solok Selatan), membuat Khairunas langsung menginstruksikan Asisten I Pemkab Solsel Fidel Effendi, agar OPD lainnya di Pemkab Solsel untuk mengumpulkan program 100 hari kerja yang sudah digerakkannya.
Dia mengatakan akan mengevaluasinya, mana yang siap harus dikumpulkan dan akan tinjau bukti nyata kerja masing-masing OPD tersebut, sekaitan dengan progul 100 hari kerja Bupati Solsel. “Berapa siap kumpulkan berita acara kegiatannya, nanti kita tinjau realisasinya,” ujarnya.
Dia tidak menginginkan hanya sekadar ucapan saja, akan tetapi akan menilai kinerja dari masing-masing kantor dan dinas di lingkup Pemkab Solok Selatan. Mana yang mau bekerja, bupati menegaskan artinya siap menjalankan program kepala daerah kedepannya. ”Saya akan menilai kinerja baik kepala OPD,” terangnya.
Program 100 Hari Kerja Bupati Solsel di SBJ
Bahkan Khairunas mengaku terpikat dengan tempat lokasi isolasi mandiri yang disediakan oleh Camat Sangir Balai Janggo bersama Wali Nagari Sungai Kunyit Rusli Rangkayo Basa, bahwa posko Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Sebab, posko PPKM sebagai ujung tombak terdepan dalam pelaksanaan pemutusan mata rantai penyebaran dan Covid-19 dan dalam memberikan pelayanan prima terhadap pasien Covid-19. ”Saya akan memberikan penghargaan kepada pemerintah setempat, sebab sudah menyediakan rumah isolasi yang sesuai standar Covid-19 dan pelayanannya,” jelasnya.
Pemerintah kabupaten dengan program mitigasi bencana nonalam mendorong terbentuknya posko-posko PPKM nagari. Dinilainya posko PPKM Sungai Kunyit, Sangir Balai Janggo terbaik, terbersih, punya kelengkapan alat APD, dokumentasi dan ketersediaan ruangan isolasi pun bersih.
Koordinasi dengan masyarakat dalam membantu kebutuhan pasien Covid-19 juga sangat tinggi nilai sosialnya. Artinya pemerintah setempat sukses dalam menjalankan program penanganan Covid-19, yang masuk dalam progul 100 hari kerja Bupati Solsel. ”Layak kita berikan penghargaan di 17 Agustus 2021, dinas terkait perlu mengingatkan saya nantinya,” ungkapnya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Solok Selatan, Zulkarnaini menjelaskan, bahwa bupati menilai posko PPKM Nagari Sungai Kunyit sebagai posko terbaik. Bupati dan Wabup Solsel bahkan terpikat dengan kondisi PPKM di sana.
Bupati pun berencana memberikan penghargaan kepada pemerintah setempat, karena kinerjanya dalam menyiapkan rumah isolasi yang sangat layak. Hal itu sangat sejalan dengan program 100 hari kerja Bupati Solsel. “Bupati juga akan mengajak Danrem berkunjung ke Posko PPKM Sungaikunyit. Bahkan bupati menanyakan apakah seluruh posko PPKM di Solsel seperti di SBJ,” paparnya. (da.)
Temukan berita Solok Selatan hari ini dan berita Sumbar terkini di Datiak.com.
